BKSDA Jatim Bantah Ratusan Burung Sitaan Mati

Minggu, 13 Januari 2019 – 15:43 WIB
Burung jalak tangkaran. Foto: Arief Budiman/Radar Solo

jpnn.com, SURABAYA - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur memastikan burung sitaan Kejati Jember yang dititipkan tidak mati karena kelaparan. 

Hal ini ditegaskan Kepala BBKSDA Nandang Prihadi menyusul pemberitaan bahwa ratusan burung langka hasil sitaan kejati yang disita sejak Oktober 2018 lalu mati kelaparan.

BACA JUGA: 80 Burung Langka Mati Saat Dijadikan Barang Bukti Kasus

"Justru jumlah total populasi burung bertambah menjadi 408 ekor," ujar Nandang.

Nandang membenarkan memang ada burung yang mati. Jumlahnya ada 8 ekor karena umur burung dan stress.

BACA JUGA: Wanita Pemelihara 443 Burung Langka Dibekuk Polisi

"Untuk buruang yang mati yaitu burung kakaktua jambul kuning besar, kakaktua jambul kuning medium, kakaktua tanimbar dan nuri bayan," kata Nandang.

Dia memastikan BKSDA Jawa Timur selalu memerhatikan dengan cermat ketersediaan makanan.

BACA JUGA: Pencuri Sembunyikan Burung ke Celana Dalam

"Di lokasi penagkaran, petugas juga selalu melakukan monitoring intensif untuk melakukan perawatan burung, selama belum ada keputusan Pengadilan Kajari Jember," tegasnya.(yos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Burung Langka Indonesia Diselundupkan ke Thailand


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler