Blaaarr! Sukhoi Iraq Jatuhkan Bom tapi Salah Sasaran, Begini Akibatnya

Selasa, 07 Juli 2015 – 06:32 WIB
KORBAN TAK BERDOSA: Bocah mungil ini menjadi salah satu korban terluka dalam serangan Sukhoi di Distrik Ni'iriya, Baghdad, kemarin. (Reuters/ Stringer)

jpnn.com - BAGHDAD – Militer Iraq melakukan kesalahan fatal. Kemarin (6/7) jet tempur Sukhoi menjatuhkan bom di wilayah Baghdad. Sedikitnya 12 nyawa warga sipil melayang dalam insiden salah sasaran tersebut.

Termasuk tiga bocah dan dua perempuan. Selain itu, tidak kurang dari 25 warga yang lain terluka gara-gara insiden salah mengebom tersebut.

BACA JUGA: Didemo Anti-Tiongkok Turki, Beijing Klaim Etnis Uighur Menikmati Kebebasan Beragama

”Terjadi kesalahan teknis yang membuat pesawat militer itu mengalami gangguan dan menjatuhkan bom,” terang Brigjen Saad Maan Ibrahim, juru bicara militer Iraq. Bom salah sasaran itu menghancurluluhkan sejumlah rumah di kawasan Baghdad Jadida di sisi timur ibu kota.

Biasanya militer menggunakan pesawat tersebut untuk menggempur sarang militan Negara Islam alias Islamic State (IS).

BACA JUGA: Remaja yang Anti Lee Kuan Yew Itu Akhirnya Dihukum Penjara Empat Minggu

Saat insiden terjadi, menurut Ibrahim, pesawat buatan Rusia itu sedang dalam perjalanan kembali ke Pangkalan Udara Rasheed. Sebelumnya, bersama sejumlah Sukhoi yang lain, pesawat tersebut memang melakukan pengeboman di area IS. Ibrahim menduga, salah satu bom di pesawat yang lantas menghantam permukiman itu tersangkut saat ditembakkan ke sasaran.

Akhirnya, bom yang tersangkut tersebut jatuh ke area yang tidak masuk bidikan ketika pesawat kembali ke pangkalan. Tiga rumah rata dengan tanah karena bom Sukhoi tersebut.

BACA JUGA: Pulang dari Arab Saudi, Warga Filipina Terinfeksi Virus MERS

"Selain membuat tiga rumah rusak parah, ledakan bom itu membuat sejumlah rumah dan bangunan lainnya hancur. Termasuk harta benda warga,” imbuh Ibrahim.

Kemarin stasiun televisi pemerintah menayangkan situasi di Baghdad Jadida pasca jatuhnya bom Sukhoi di permukiman warga. Beberapa pria dalam balutan jumpsuit oranye dan helm biru terlihat sibuk menggali reruntuhan. Tim penyelamat berlomba dengan waktu untuk menyelamatkan para korban yang mungkin masih bernyawa, tapi tertimbun puing.

Sedikitnya satu korban selamat berhasil dievakuasi dari balik reruntuhan kemarin. Korban itu langsung dibaringkan di atas tandu, diselimuti dan kemudian dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans.

Belum jelas sampai kapan militer akan mengerahkan timnya untuk menyisir lokasi tersebut guna mencari korban. Untuk sementara, aparat menyegel area permukiman yang kejatuhan bom tersebut.

Sejak pasukan Amerika Serikat (AS) hengkang dari Iraq pada 2011, pemerintah Negeri Seribu Satu Malam itu kewalahan menghadapi serangan bertubi-tubi dari militan. Terutama IS. Belakangan, IS kian merajalela. Hampir seluruh wilayah di utara dan barat Iraq sudah jatuh ke tangan IS pada akhir tahun lalu. Karena itu, pasukan Iraq gencar melancarkan serangan antiteror di berbagai wilayah.

Sukhoi jenis Su-25 yang tidak sengaja menjatuhkan bom di kawasan Baghdad Jadida itu adalah armada hibah dari Rusia dan Iran. Iraq menerima pesawat-pesawat tersebut tahun lalu. Rusia dan Iran sengaja menyumbangkan jet-jet tempur untuk mendukung perang antiteror Iraq. Khususnya perang melawan IS yang menguasai hampir seluruh wilayah Iraq.

Sebenarnya, Su-25 adalah pesawat yang cukup tangguh dan presisi untuk melancarkan serangan ke darat. Namun, armada Su-25 milik militer Iraq itu bukanlah pesawat baru. Jet-jet tempur tersebut sudah tua. Karena itu, fungsi pesawat-pesawat tersebut sudah tidak maksimal.

Iraq membutuhkan armada jet tempur yang lebih baru. Beberapa waktu lalu AS telah menyanggupi pemesanan 36 pesawat F-16 untuk Iraq. Sayang, sampai sekarang belum ada satu pesawat pun yang dikirimkan ke Iraq. AS malah mengirimkan pesanan pertama F-16 itu ke Arizona, tempat pasukan Iraq menjalani pelatihan militer. (AP/AFP/hep/c10/ami)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selundupkan Sapi di India, Anda Akan Didakwa Memperkosa Gadis Hindu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler