jpnn.com, JAKARTA - Konferensi neurovascular internasional pertama bertajuk BLINC akan menjadi wadah bagi para dokter untuk berbagi wawasan, belajar, dan meningkatkan pengetahuan.
Didukung oleh kementerian kesehatan (Kemenkes), BLINC bertujuan untuk memajukan industri kedokteran, tepatnya dalam bidang teknik neurovaskular.
BACA JUGA: RS Premier Bintaro Gelar Talk Show Strok, Vaskular, dan Urologi
Konferensi yang digelar di Bali, pada 25-27 April 2024, ini mempertemukan para ahli, ilmuwan, peneliti, dan praktisi dari seluruh dunia.
"Kami tetap berkomitmen untuk memajukan pengetahuan dalam perawatan neurovaskular, yang bertujuan mengurangi kejadian kematian terkait strok," ujar Dr. Affan Priyambodo, CMO BLINC dalam keteerangannya, Sabtu (27/4).
BACA JUGA: Peneliti Unair Temukan Terapi untuk Perbaiki Syaraf Pada Penderita Stroke
Sepanjang.acara, para peserta disuguhi berbagai presentasi, diskusi panel, dan lokakarya langsung yang mencakup berbagai aspek intervensi neurovaskular.
Topik berkisar dari kemajuan terkini dalam terapi endovaskular untuk pengobatan stroke dan aneurisma, hingga teknologi baru dalam neuroimaging dan pemantauan intraoperatif.
BACA JUGA: Cegah Serangan Strok dengan Mengonsumsi 5 Makanan Ini
Salah satu hal yang menarik dari konferensi ini adalah presentasi penelitian inovatif tentang modalitas pengobatan baru untuk kondisi neurovaskular yang kompleks.
Para ahli berbagi pengalaman dan hasil mereka, memberikan wawasan berharga dalam meningkatkan perawatan pasien dan hasil klinis.
Menurut Dr. Affan, saat ini tercatat data pemerintah penderita strok hampir mencapai kurang lebih dua juta kasus, namun yang bisa kami tangani hanya sekitar 2.500 -
3.000 kasus.
"Harapan besar kami dengan adanya event ini dapat memberikan perubahan kedepannya untuk industri neurovaskular di Indonesia," ungkapnya. (ega/jpnn.com)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh