BLK Terus Berkolaborasi dengan Industri Perkuat Pelatihan Kerja

Sabtu, 20 Maret 2021 – 20:15 WIB
Menaker Ida Fauziyah menutup Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap I BLK Bantaeng, Sabtu (20/3). Foto: humas Kemnaker

jpnn.com, BANTAENG - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus mendorong BLK terus berkolaborasi dengan dunia industri agar pelatihan yang diselenggarakan mampu mengikuti perubahan yang ada.

Terlebih revolusi industri 4.0 dan pandemi Covid-19 telah mempercepat perubahan pola usaha dan industri.

BACA JUGA: Menaker Ida Dorong BBPK3 Berinovasi dalam Pelayanan

Demikian disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah saat menyampaikan sambutan pada acara Penutupan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap I BLK Bantaeng, Sulawesi Selatan pada Sabtu (20/3).

"Kita dalam kondisi seperti ini tidak ada pilihan selain kolaborasi dengan dunia usaha, seberat apapun tantangan ketenagakerjaan bisa dilalui dengan kolaborasi," kata Menaker Ida.

BACA JUGA: Polisi Hentikan Penyidikan Korupsi terhadap HT, untuk Tersangka IH Tetap Lanjut

Hadir dalam kesempatan itu Dirjen Binalattas Budi Hartawan; Direktur Bina Pemagangan Siti Kustiati, Plt Direktur Bina Kelembagaan Pelatihan Heru Budoyo, Plt. Kepala BLK Bantaeng Fitroh Hanrahmawan, dan Bupati Bantaeng Ilham Syah Azikin.

Ida mengatakan kolaborasi BLK dengan dunia industri juga diperlukan untuk menjawab tantangan klasik ketenagakerjaan. Di antaranya angkatan kerja yang mayoritas berpendidikan menengah ke bawah dan mismatch antara supply and demand pasar kerja.

BACA JUGA: Habib Rizieq Dilarang Hadir, Hakim, Jaksa, dan Pengacara kok Boleh?

Menaker Ida pun berharap, kolaborasi dengan stakeholders mampu memperkuat BLK. Tidak hanya dari sisi pelatihan dan sertifikasi, tetapi juga dari sisi penempatan.

"Saya berharap BLK bantaeng ini bisa menjadi tempat bertemunya semua stakeholder ketenagakerjaan maupun pertemuan dengan para pelaku usaha di pasar kerja," kata Menaker Ida Fauziyah.

Upaya lain yang dilakukan Kemnaker adalah menerapkan program transformasi BLK.

Arah kebijakannya mengubah BLK sebagai balai pelatihan vokasi menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.

"Agenda 6R yang perlu menjadi perhatian utama kita yaitu Reformasi kelembagaan, Redesain substansi pelatihan, Revolusi SDM, Revitalisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding BLK, dan relationship," pungkas Menaker Ida Fauziyah.(*/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler