jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 5.030 pekerja di industri hasil tembakau (IHT), yang mayoritasnya adalah pelinting sigaret kretek tangan (SKT), menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa dari jumlah itu, sekitar 4.700 orang di antaranya adalah karyawan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna).
BACA JUGA: Pasuruan Terus Optimalkan Pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
Penyerahan BLT sebesar Rp 1,5 juta per orang itu diberikan secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di fasilitas produksi Sampoerna Rungkut 2 Surabaya, pada Kamis (24/8).
Pada kesempatan tersebut, Khofifah meminta ribuan pekerja untuk menunjukkan buku tabungan yang baru saja diterima. Serentak mereka langsung mengangkat buku tabungan yang disertai sorak-sorai bahagia dari para pekerja yang mayoritas didominasi oleh kelompok perempuan ini.
BACA JUGA: Tim Stranas PK Soroti Optimalisasi Penerimaan Cukai Hasil Tembakau
“Sudah ada buku tabungan dan BLT juga dicairkan, panjenengan semua juga bisa tambah bahagia, sejahtera,” kata Khofifah yang langsung disambut gemuruh tepuk tangan dari ribuan karyawan Sampoerna.
Dia berharap kebersamaan dengan para pekerja yang begitu indah bisa terus untuk merawat semangat toleransi dan tepo seliro yang sudah mewarnai perjalanan bangsa ini.
BACA JUGA: Tarif Cukai Hasil Tembakau Bakal Digeber di 2022, Sri Mulyani: Kami Sudah Merumuskan
“Semoga bermanfaat, dan bapak ibu semua bisa terus bahagia,” lanjutnya.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Restu Novi Widiani mengatakan ribuan pekerja itu berasal dari lima pabrikan IHT yang ada di Jawa Timur.
“Ini sengaja kami tempatkan di pabrik PT HM Sampoerna Tbk. karena 4.700 di antara penerima BLT itu adalah pekerja di Sampoerna,” jelasnya.
Menurut Novi, secara keseluruhan BLT yang akan disalurkan memiliki sasaran 9.259 orang, tersebar di 54 perusahaan yang berasal dari 38 kabupaten/kota di Jatim. Untuk jumlah anggaran yang dikeluarkan oleh Pemprov Jatim sendiri mencapai sekitar Rp 13,9 miliar.
“Jumlah bantuan yang akan diterima sebenarnya Rp300 ribu sebanyak lima kali pencairan, namun kita salurkan satu tahap sekaligus yang nantinya tiap pekerja menerima Rp 1,5 juta,” ungkapnya.
Kadinsos Jatim itu melanjutkan untuk pencairan pertama ini memang dimulai dari titik Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Surabaya dan Pamekasan, karena jumlahnya luar biasa mencapai 5.030 orang.
Untuk sisanya ada di Bakorwil Madiun sejumlah 1.864 orang, Bakorwil Bojonegoro ada 1.502 orang, Bakorwil Malang ada 859 orang, dan di Bakorwil Jember ada 3 orang.
“Sisanya sebanyak 4.229 penerima BLT, akan dilakukan penyaluran sesuai kesepakatan antara perusahaan, Bank Jatim serta proses pencairannya,” ucapnya.
Direktur Sampoerna Elvira Lianita menuturkan sebuah kehormatan bagi Sampoerna untuk menjadi tuan rumah kegiatan penyaluran BLT DBHCHT yang mayoritas penerimanya adalah ibu-ibu yang memproduksi rokok linting tangan atau dikenal dengan Sigaret Kretek Tangan (SKT).
“Penyaluran BLT DBHCHT hari ini tentunya sangat bermanfaat untuk menunjang kesejahteraan para karyawan. Yang lebih istimewa lagi, tepat pada 27 Agustus nanti, Sampoerna berusia 110 tahun,” ujarnya.
Elvira melanjutkan atas nama perusahaan dan puluhan ribu pelinting SKT, Sampoerna mengucapkan terima kasih atas kepedulian Gubernur Jawa Timur beserta jajaran Pemprov Jatim yang senantiasa memperjuangkan kelangsungan tenaga kerja IHT yang padat karya.
“Ini juga menjadi motivasi agar kami dapat terus menciptakan nilai tambah jangka panjang dalam hal peningkatan perekonomian masyarakat setempat,” jelasnya.
Elvira berjanji akan terus berupaya mewujudkan komitmen untuk mendukung kesejahteraan para karyawan.
“Kami bangga bahwa karyawan SKT Sampoerna didominasi oleh perempuan-perempuan hebat yang mayoritas mengemban peran ganda sebagai tulang punggung keluarga,” ujar Elvira. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul