jpnn.com, JAKARTA - BMKG memastikan informasi akan ada gempa 8 magnitudo akibat letusan Gunung Krakatau adalah berita bohong atau hoaks.
“Informasi mengenai akan terjadinya gempa 8 SR akibat letusan Gunung Krakatau dalam rekaman tersebut dengan menyebutkan bahwa sumber info dari BMKG, adalah berita bohong (hoaks) yang tidak layak dipercaya oleh masyarakat,” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, dalam keterangan tertulisnya.
BACA JUGA: Apabila Terjadi Gempa Lemah Berulang kali Lebih dari 20 Detik, Segera Evakuasi
Informasi akan ada gempa 8 M beredar dalam bentuk rekaman suara (voice note) mengatasnamakan Andre.
Menurut Rahmat, rekaman berita bohong ini sebenarnya sudah pernah beredar sebelumnya, sehingga tidak perlu ditanggapi karena sengaja disebarkan ulang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dengan tujuan menciptakan kecemasan dan kepanikan.
BACA JUGA: Kapolsek Dramaga Bogor Mendengar Ada yang Teriak Minta Tolong, Riuh, Lihat Fotonya
“Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak meneruskannya rekaman berita bohong tersebut kepada pihak lain agar mata rantai penyebaran berita bohong ini terputus dan berhenti,” katanya.
Untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas gunungapi masyarakat dapat menghubungi lembaga yang berwenang, yaitu Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM.
BACA JUGA: Kakek RSJ Berada di Hotel, Korbannya Gadis 13 dan 14 Tahun
Sementara itu untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas gempa tektonik, pastikan masyarakat mendapat informasi dari lembaga yang berwenang, yaitu BMKG.
“Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan, di mana, dan berapa besar kekuatan/magnitudo gempa bumi akan terjadi, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak percaya dengan ramalan gempa bumi,” pungkasnya. (ysp/radarbogor)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti