BMKG Maksimalkan TCWC untuk Peringatan Dini Angin Ribut

Rabu, 28 Maret 2018 – 23:46 WIB
Seminar Peringatan 10 Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) yang digelar BMKG di Jakarta, Rabu (28/3). Foto: BMKG

jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus berupaya meningkatkan upaya dalam mendeteksi siklon atau angin ribut dan menyebarkan informasi tentang potensi bencana yang muncul. BMKG memiliki fasilitas mengelola Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) yang memantau angin ribut.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, lembaganya sudah selama 10 tahun mengelola TCWC. Melalui TCWC pula BMKG memberikan informasi peringatan dini terkait siklon tropis.

BACA JUGA: BMKG Dipercaya Gelar Workshop Ekspedisi Samudra Hindia

TCWC yang dibentuk pada 28 Maret 2008 memiliki tugas pokok untuk memonitor, menganalisis, serta memprakirakan intensitas dan pergerakan siklon yang tumbuh. “Informasi yang didapatkan tersebut akan berguna untuk mengurangi dampak yang dapat ditimbulkan bagi masyarakat,” ujar Dwikorita dalam Seminar Peringatan 10 Tahun TCWC di Jakarta, Rabu (28/3).

Dalam seminar bertema Waspada Cuaca, Peduli Iklim Untuk Masyarakat Aman dan Sejahtera itu Dwikorita juga mengatakan, TCWC selama eksis sudah memberi nama pada lima sikon tropis. Yaitu Durga, Anggrek, Bakung, Cempaka dan Dahlia.

BACA JUGA: Penumpang Diminta Maklum Jika ada Penerbangan Delay

“Selain kelima nama siklon tersebut, selama sepuluh tahun terakhir terdapat 13 siklon tropis yang melintas di wilayah daratan maupun laut Indonesia,” sebutnya.

Dwikorita juga memaparkan mengenai kondisi siklon tropis Jelawat dalam tiga hari terakhir. Jelawat terdeteksi aktif sejak Minggu (25/3) pukul 19.00.

BACA JUGA: Operator Penerbangan Diminta Waspadai Cuaca Buruk

Setelah 3 hari, siklon tersebut telah berada di Samudra Pasifik sebelah utara Papua Barat degan posisi garis 11.7 Lintang Utara dan 135,5 Bujur Timur (1410 km sebelah utara Manokwari). Dwikorita menjelaskan, Siklon Jelawat muncul dari pusat tekanan rendah yang tumbuh di kondisi osean dan atmosfer yang mendukung sehingga bisa mencapai intensitas hingga wilayah utara Papua.

Siklon itu bergerak ke utara dengan kecepatan 6 knots (11 km/jam) dengan kecepatan angin maksimum mencapai hingga 40 knots (75 km/jam). “Sudah menjauhi wilayah Indonesia,” ucapnya.

Lebih lanjut Dwikorita mengatakan, siklon tropis bisa memberikan dampak beragam bagi kondisi lingkungan. Mulai hujan dengan intensitas ringan hingga dapat menyebabkan gelombang tinggi.

“Siklon tropis Jelawat ini bisa berdampak dengan adanya hujan intensitas ringan, gelombang dengan tinggi 1.25 meter hingga 2.5 meter, dan bahkan gelombang tinggi tersebut bisa mengakibatkan gelombang setinggi hingga 4 meter yang berpeluang terjadi di Halmahera hingga Papua,” pungkasnya.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cuaca Ekstrem, Warga di Sejumlah Daerah Ini Harus Waspada


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler