BMKG Ungkap Fakta terkait Gempa Selatan Malang, Lihat Petanya, Waspada

Minggu, 11 April 2021 – 02:25 WIB
BMKG gambarkan peta kawasan aktif gempa di selatan Malang. Foto: BMKG

jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap fakta mengenai gempa bumi magnitudo 6,1 pada kedalaman 60 KM di selatan Malang, Jawa Timur pada Sabtu (10/4).

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, episentrum gempa selatan Malang itu berdekatan dengan pusat gempa yang merusak Jawa Timur pada masa lalu.

BACA JUGA: Gempa Malang Bisa Picu Gunung Api Aktif hingga Tsunami? Begini Penjelasan BMKG

Berdasarkan catatan BMKG, gempa masa lalu itu terjadi pada 1896, 1937, 1962, 1963 dan 1972.

"Zona gempa selatan Malang merupakan kawasan aktif gempa dan sering terjadi gempa dirasakan," kata Daryono melalui keterangan tertulis, Sabtu.

BACA JUGA: 2 Orang Guru Tewas, 3 Sekolah Dibakar, TNI-Polri Sudah Kantongi Nama-nama Pelaku

Daryono menyebut pengulangan gempa yang terjadi di selatan Malang itu sekaligus menjadi fenomena yang patut diwaspadai.

Di sisi lain, bencana itu sekaligus menjadi bukti bahwa apa yang telah disampaikan para ahli gempa bumi adalah benar.

BACA JUGA: Seorang Guru Ngaji di Garut Jadi Tersangka, Rumahnya Dibakar, Kasusnya, Aduh

“Gempa Selatan Malang yang destruktif merupakan alarm untuk kita semua bahwa ancaman sumber gempa bumi subduksi lempeng selatan Jawa yang selama ini didengungkan oleh para ahli gempa adalah benar. Kita patut waspada," ucap Daryono.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG, setidaknya telah terjadi tiga kali gempa susulan (aftershock) dari Gempa Selatan Malang dengan kekuatan kecil dan kurang dari magnitudo 4,0 yang tidak berdampak dan tidak dirasakan.

Sementara itu, berdasarkan data yang diterima Pusdalops BNPB per 10 April pukul 21.00 WIB, sebanyak 8 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat, dan 22 orang luka ringan.

"Perkembangan data terbaru akan dilaporkan secara berkala berdasarkan update dari tim lapangan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati.

Selain itu, jumlah kerugian material yang tercatat meliputi kerusakan 344 rumah, 1 pondok pesantren, 11 sarana pendidikan, 6 sarana rusak, 7 kantor pemerintahan, dan 1 rumah sakit.

Gempa Malang juga berdampak pada delapan wilayah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, meliputi Kabupaten Lumajang, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Jember, dan  Kota Malang. (fat/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler