jpnn.com, JAKARTA - Operasi pencarian dan pertolongan atau tim SAR sudah mengevakuasi sepuluh warga yang tertimbun longsor di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara, hingga Senin (25/11) malam. Seluruh korban dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan petugas gabungan yang dipimpin Basarnas memfokuskan pencarian korban di sekitar bangunan rumah yang terdampak longsor.
BACA JUGA: TNI AL dan SAR Gabungan Terus Mengevakuasi Warga Terdampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
Sampai dengan Senin petang, pukul 18 15 WIB, kesepuluh korban meninggal telah dievakuasi dan didentifikasi di RS Kabanjahe.
Operasi SAR baru dihentikan 15 menit kemudian untuk memastikan aspek keamanan dan keselamatan petugas di lokasi terdampak. Koordinator Basarnas menginformasikan operasi SAR akan dilanjutkan Selasa (26/11).
BACA JUGA: BNPB: Kemungkinan Gempa Bandung Dipicu Sesar Belum Terpetakan, Bukan Garsela
"Pada Senin kemarin BPBD dan dinas terkait berhasil membersihkan dua titik longsoran yang menimbun akses menuju lokasi yang diduga masih adanya warga tertimbun longsor," ujar dia dalam siaran persnya.
Operasi SAR dilakukan petugas gabungan dari Basarnas, BPBD Kabupaten Karo, TNI, Polri dan warga setempat.
BACA JUGA: BNPB Inisiasi Operasi Modifikasi Cuaca di NTB Antisipasi Kekeringan & Karhutla
Sementara material longsor di sekitar Masjid Al-Hidayah yang terletak di Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Karo, belum sepenuhnya berhasil dibersihkan. Kondisi tersebut menyebabkan akses jalan belum dapat dilalui kendaraan.
"Selain jatuh korban jiwa, tanah longsor mengakibatkan kerusakan tempat tinggal," kata dia.
Data BNPB pada Senin (25/11), pukul 21.36 WIB mencatat bangunan yang mengalami kerusakan berat mencakup rumah warga 2 unit, penginapan dan masjid masing-masing 1 unit.
Material longsor sempat memutus akses jalan yang menghubungkan Desa Semangat Gunung menuju Desa Doulu.
Pada lahan pertanian dan sektor perikanan terdampak, pemerintah daerah setempat masih melakukan pendataan di lapangan. Sedangkan dampak lain tanah longsor menyasar pada infrastruktur irigasi dan jaringan listrik yang terputus.
Tanah longsor di Desa Semangat Gunung atau dekat dengan pemandian air panas Sidebu debu terjadi setelah adanya hujan lebat pada Sabtu lalu (23/11), pukul 14.00 WIB.
Memasuki puncak musim hujan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk waspada dan siap siaga terhadap potensi ancaman bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor atau pun angin kencang.
"Lakukan upaya aksi dini untuk menyelamatkan diri dan keluarga. Warga dapat memantau potensi curah hujan melalui kanal resmi pemerintah atau pun BPBD," pungkas dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan