jpnn.com - JAKARTA – Ditjen Migas Kementerian ESDM sudah cocok dengan mekanisme distribusi tertutup elpiji 3 kg yang menggunakan uang elektronik.
Uji coba di Tarakan, Kalimantan Utara, memperoleh respons positif. Kementerian mengajak bank nasional mendukung program itu di daerah lain.
BACA JUGA: Pemerintah Bakal Tambah Utang Rp 39 Triliun
Pekan lalu Dirjen Migas Wiratmaja Puja beserta stake holder, termasuk perwakilan Bank BNI, menyediakan fasilitas kartu uang elektronik di Tarakan.
Warga di beberapa kecamatan sudah memegang Tap Cash dan dibuatkan rekening bank BUMN itu.
BACA JUGA: Menhub: Tak ada Lagi Sekat-sekat
’’Kami buatkan secara gratis. Tidak ada biaya administrasi dan bulanan,’’ ujar Corporate Relations Manager Kantor Pusat Bank BNI Hardi Nurdi kemarin.
Kartu nontunai yang dipegang masyarakat juga disediakan secara cuma-cuma oleh BNI.
BACA JUGA: Duh, Awal Oktober Harga Premium Naik?
Kartu tersebut diberikan setelah bank menerima data masyarakat yang sudah diverifikasi.
Dia menambahkan, dukungan fasilitas berupa mesin EDC (electronic data capture) juga diberikan di pangkalan penyedia elpiji 3 kg. ’’Setiap minggu, tim dari BNI rutin memeriksa mesin itu,’’ katanya.
Kini masyarakat tinggal menjaga kartu tersebut. Biaya atau ongkos pengganti baru dibebankan kalau kartu uang elektronik itu hilang atau rusak.
Selama masa uji coba, pasokan elpiji warga Tarakan yang sudah menerima kartu akan dijamin. Yakni, tiga tabung 3 kg setiap bulan.
Sementara itu, Wiratmaja menyebutkan bahwa bahwa model tersebut sudah bagus. Tinggal menunggu akhir Oktober untuk mendapatkan laporan utuh mengenai hasil uji coba.
Jika dinilai cukup, cara yang sama bisa diterapkan di wilayah lain. Salah satunya, Bangka Belitung.
’’Setelah itu, pada 2017 diterapkan di seluruh Indonesia secara bertahap,’’ ucapnya.
Namun, dia belum menentukan wilayah mana saja yang lebih dulu menerapkan sistem tertutup pada 2017.
Yang jelas, ada daerah baru yang mengimplementasikan pola baru distribusi tabung melon setiap bulan.
Untuk mendukung kelancaran distribusi tertutup, pihaknya sudah berbicara dengan pihak bank nasional.
Selain bank-bank BUMN, yang menjadi incaran kerja sama adalah Bank BCA. Tujuannya sama, yaitu menyediakan mesin EDC dan kartu khusus untuk menebus elpiji 3 kg.
’’Kalau semua lancar, harapannya, akhir tahun depan sudah ada 80 persen sistem distribusi tertutup,’’ urainya.
Selain itu, dia berharap PT Pertamina (Persero) segera mendistribusikan Bright Gas 5,5 kg secara lebih meluas. Jadi, orang mampu yang memiliki tabung elpiji 3 kg dengan mudah memperoleh gantinya. (dim/c18/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siap-siap! Harga Premium dan Solar Naik Awal Oktober Nanti
Redaktur : Tim Redaksi