jpnn.com - JAKARTA-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk merilis telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor pertanian khusus komoditas tebu mencapai Rp 184,8 miliar hingga Oktober 2016.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, penyaluran tersebut telah mencakup sekitar 688 debitur petani tebu di 43 pabrik gula (PG) di Jawa Timur.
BACA JUGA: BI Siap Intervensi Pasar Demi Jaga Rupiah
Adapun untuk portofolio kredit pertanian dan perkebunan secara nasional mencapai Rp 1,6 triliun, yang terdiri dari Rp 1,4 triliun untuk perkebunan dan Rp 196 miliar untuk pertanian.
”Untuk portofolio per komoditas secara nasional sampai dengan Oktober ini pembiayaan tertinggi terdapat pada pembiayaan sawit dan tebu,” katanya dalam keterangan tertulis, kemarin (17/11).
BACA JUGA: Pengakuan Transaksi Crossing Saham Masih Minim
Guna meningkatkan kinerja kredit usaha di sektor pertanian, BNI memberi dukungan kepada petani tebu dan sektor industri gula atau PG berupa Kartu Tani dan aplikasi android Mitra Tani dan mesin i-Kios di PG Assembagoes milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI di Situbondo.
Dukungan KUR melalui Kartu Tani tersebut juga diberikan oleh bank pemerintah lain seperti Bank Mandiri dan BRI dibawah naungan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
BACA JUGA: Kasus Pajak, Kini Giliran Nasionalisme Pengusaha Besar Dipertanyakan
Fungsi utama dari aplikasi tersebut adalah sebagai alat memonitoring aktivitas dan produktivitas kebun tebu yang nantinya dapat memudahkan para petani tebu untuk melakukan pengecekan daftar kebun, dan hasil produksi/panen.
Juga kemudahan akses informasi secara real time petani mitra PTPN XI, informasi data produksi tebu, informasi Rendemen, informasi hasil gula dan tetes serta informasi hasil pembayaran.
Kartu Tani yang diterbitkan BNI tersebut juga memiliki berbagai manfaat tambahan seperti untuk membeli pupuk dan benih bersubsidi, menjadi sarana simpan pinjam, serta melakukan transaksi finansial.
Sampai dengan saat ini total BNI Kartu Tani yang telah tersalurkan adalah 648 kartu.
”Berbagai dana subsidi dan penerimaan hasil penjualan produk pertanian dari BUMN pangan akan dapat ditampung melalui Kartu Tani tersebut, sehingga mengurangi uang yang beredar. Langkah ini akan menjadi salah satu pendukung Gerakan Nasional Non Tunai,” imbuh Baiquni. (ers/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perum Perindo Mulai Ekspor Ikan dari Bitung dan Maumere
Redaktur : Tim Redaksi