JAKARTA - Jajaran anti narkoba Badan Narkotika Nasional (BNN), berhasil meringkus dua warga negara asingKedua kurir tersebut adalah, Frank Amado, 35, warga negara Amerika Serikat dan Peyman bin Azizallah alias Sorena, 40, warga Iran
BACA JUGA: Jadi Menkumham, Patrialis Prioritaskan Pengadilan Tipikor
Keduanya ditangkap di waktu yang hampir bersamaan dan di lokasi yang berbeda.Menurut Wakil Bareskrim Mabes Polri, Irjend Dikdik Maulana, penangkapan ini berawal dari penyelidikan petugas Badan Narkotia Nasional
BACA JUGA: Kabinet Tuntas, SBY Siapkan Wakil Menteri
Jakarta PusatDari hasil penangkapan tersebut, petugas berhasi mengamankab barang bukti berupa 5.668 narkotika jenis shabu-shabu
BACA JUGA: SBY Pertahankan Hendarman Supandji
Selain itu petugas juga mengamankan satu buah mesin timbangan elektronikKedua pelaku dikenakan tindak pidana psitropika, pasal 60 ayat (1)huruf (b) subsider pasal 62 jo pasal 71 undang-undang RI no 5, tahun 1997 tentang psikotropika"Dengan ancaman di atas lima tahun," tegasnya.Barang bukti yang disita, apabila diuangkan, lanjutnya, bernilai tidak kurang dari 9.5 milyarBerdasarkan keterangan salah satu pelaku, barang haram tersebut sebagian besarnya sudah berhasil dijual"Dalam melancarkan aksinya kedua pelaku selalu berpindah-pindah tempatDalam pemesanan barang haram ini, pelaku selalu tidak bertemu dengan pemesannyaNamun, transaksi dilakukan via telepon, kemudian barang pesanan tersbeut diletakkan di bawah televisi sebuah apartemen atau hotel," paparnya kepada sejumlah wartawan yang hadir di ruang aula BNN.
Dia mengatakan, kedua warga negara asing ini sudah lama menjadi intaian petugas BNNKarena, dalam melakukan transaksinya kedua pelaku terbilang pandai dan cerdik"Kedua pelaku sudah lama tinggal di IndonesiaKeduanya juga terbilang licin, karena menggunakan modus jaring terputusBarang bukti yang berhasil disita, ditemukan petugas di bawah televisi di apartemen yang ditempati oleh kedua pelaku," akunya polos.
Menanggapi maraknya pengedar narkoba berwarga negara Iran, Irak dan Amerika, Dikdik mengatakan, menggunakan kurir dengan warga negara Iran dan Irak ini merupakan modus baru yang digunakan oleh jaringan narkotika internasional"Sebelumnya mereka menggunakan jasa kurir yang berasal dari AfrikaNamun, karena sering ditangkap dan warga Afrika mudah dicurigai, sepertinya jaringan ini merubah modus dalam penyaluran barang haram ini," paparnya.
Untuk di Indonesia, lanjutnya, peredaran narkoba masuk ke Indonesia bisa menggunakan tiga jalurJalur laut dengan menggunakan kapal laut dari malysia menuju Medan dan melanjutkan perjalanan menuju Jakarta dengan menggunakan jalur daratUntuk jalur udara, biasanya pelaku langsung menggunakan pesawat terbang dari Bangkok menuju Malysia dan kemudian melanjutkan dengan menggunakan jalur laut masuk ke IndonesiaSedangkan jalur Daratnya adalah dari medan menuju Jakarta
"Luasnaya nusantara yang terdiri dari berbagai kepulauan ini, membuat aparat sedikit memperketat pengawasaNamun, tetap saja kepolisian ada keterbatasan, sehingga membutuhkan peran serta lingkungan dan orang tua agar peredaran narkotika bisa dibongkar," katanya menjelaskan.
Dia menambahkan, kasus ini masih dalam penyelidikan petugasKarena tidak menutup kemungkinan, jaringan ini lebih dari dua orang dalam melakukan peredaran narkotika di Indonesia"Kasus ini masih dalam pengembangan," imbuhnya(mos/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Dia Para Menteri KIB II
Redaktur : Tim Redaksi