jpnn.com - JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan tes urine terhadap pejabat dan pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Senin (4/4). Menkumham Yasonna Laoly pun tak luput dari tes urine itu.
Yasonna mengawali proses pengambilan sampel urine, yang dilanjutkan oleh sekitar 2000 lebih anak buahnya. "Semua, dari pak menteri sampai ke pegawainya," tegas Direktur Peran Serta Masyarakat BNN Sinta Dame di kantor Kemenkumham, Senin (4/4).
BACA JUGA: Nama-nama Baru Bermunculan jadi Menteri, Begini Kata Seskab
Menurutnya, hasil tes urine itu akan diserahkan kepada Kemenkumham. Hasilnya sebenarnya sudah bisa dilihat sore ini. Namun, kata dia, hasil tes urine itu akan terlebih dulu diperiksa ulang di laboratorium BNN.
Jika ada yang positif mengandung narkoba, kata Sinta, tentu akan dicek lagi di laboratorium untuk mengetahui penyebab atau kandungan obatnya. "Belum tentu yang positif itu karena menggunakan narkoba. Tapi bisa karena misal sakit batuk lalu menggunakan obat tertentu," jelas Sinta.
BACA JUGA: Murka!!! Fahri Tuding PKS Lakukan...
Kepala Biro Humas, Hukum dan Kerja Sama Kemenkumham, Effendy B Perangin Angin, mengatakan, tes urin itu menindaklanjuti arahan Yasonna saat apel akbar pagi tadi. Kemenkumham menggandeng BNN melakukan tes seluruh pegawai.
Selain di kantor pusat, tes juga dilakukan terhadap 44 ribu pegawai kantor wilayah (kanwil) Kemenkumham di seluruh Indonesia. Karenanya BNN juga mengerahkan BNN Provinsi (BNNP) se Indonesia.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Kobarkan Perlawanan
"Baik yang ada di kantor wilayah maupun yang ada di seluruh lapas, rutan, imigrasi melakukan tes urine serentak," kata Effendi.
Ia menegaskan, Kemenkumham membuka diri terhadap laporan tentang dugaan bahwa ada pegawainya yang menyalahgunakan narkoba. Yasonna pun sudah menjamin akan menindak tegas terhadap seluruh pegawainya yang memakai narkoba. "Apalagi sampai menjadi bandar," pungkasnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Pertama UN, Siswa di Jakarta Lebih Enjoy
Redaktur : Tim Redaksi