BNNP Bali Sita Hampir 1.000 Gram Kokain dari 3 WNA, Komjen Petrus Golose Bilang Begini

Jumat, 29 Juli 2022 – 13:45 WIB
Kepala BNN Provinsi Bali, Brigadir Jenderal Polisi I Gde Sugianyar Dwi Putra, memberi keterangan kepada jurnalis selepas penutupan Festival Paduan Suara Internasional Bali ke-11, di Badung, Bali, Kamis (28/7/2022). ANTARA/Genta T Mawangi

jpnn.com, BADUNG - Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali menangkap tiga warga negara asing (WNA) dan menyita kokain dengan berat hampir 1.000 gram di Badung dan Denpasar, Bali.  

Kepala BNN Komisaris Jenderal Petrus Golose pun memberikan pujian atas kinerja BNNP Bali tersebut. 

BACA JUGA: Ada Pabrik Narkoba di Batam, BNN Bergerak, 3 Orang Ditangkap

Mantan Kapolda Bali itu menegaskan telah menginstruksikan secara khusus BNN di provinsi dan jajarannya di bidang pemberantasan untuk mengawasi dan menindak tegas peredaran kokain di Indonesia. 

“Saya terima kasih kepada BNN Bali karena kerjanya itu menyelamatkan pulau tercinta ini,” kata Komjen Petrus seusai menutup Festival Paduan Suara Internasional Bali ke-11, di Badung, Kamis (28/7) malam. 

BACA JUGA: Bea Cukai Gandeng Polri dan BNN Ungkap Kasus Peredaran Narkotika, Nih Barang Buktinya

Komjen Petrus beberapa bulan lalu juga telah berkeliling menemui otoritas di negara-negara yang diyakini sebagai pusat produksi kokain dunia di Amerika Latin dan membentuk kerja sama menindak dan mencegah peredaran narkotika itu.

“Kalau saya lihat memang (peredaran kokain) dari Kolombia turun ke Ekuador terus ke bawah ke Argentina, kemudian ke atas Panama,” ungkap Komjen Petrus Golose

BACA JUGA: BNN Sebut Polisi E Terlibat Peredaran 52,90 Kg Sabu-Sabu, Polri Membantah

BNNP Bali membenarkan informasi bahwa mereka menyita kokain seberat hampir 1.000 gram dari tiga WNA di daerah wisata Denpasar, dan Badung. 

Kepala BNNP Bali Brigadir Jenderal I Gde Sugianyar Dwi Putra mengatakan tiga WNA yang memiliki dan memakai kokain itu masih ditahan BNNP Bali untuk diperiksa lebih lanjut.

Menurutnya pula, kokain itu telah digunakan dan didistribusikan ke pengguna dalam bentuk bungkusan.

Hanya saja, Sugianyar tidak dapat memberi informasi lebih detail karena BNN Bali masih mendalami temuan itu, termasuk memeriksa jaringan dan asal kokain.

Walaupun demikian, dugaan sementara kokain yang ditemukan di Bali berasal dari Eropa dan kemungkinan Panama, Amerika Tengah.

“Dari analisis sementara, rata-rata pengguna (kokain) orang asing, karena harganya mahal. Di Bali rata-rata harga sabu-sabu per gram kurang dari Rp2 juta, sementara kokain bisa Rp4 juta sampai dengan Rp5 juta per gram,” kata dia saat ditemui di acara penutupan Festival Paduan Suara Internasional Bali ke-11, di Badung, Kamis (28/7) malam.

Oleh karena itu, sejauh ini BNN meyakini pengguna kokain di Bali merupakan kelompok masyarakat mampu mengingat harganya yang cukup mahal. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler