BNP2TKI Optimalkan TEI 2018 untuk Petakan Permintaan

Kamis, 25 Oktober 2018 – 23:56 WIB
Presiden Joko Widodo saat menghadiri pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 di ICE BSD, Tangeran, Banten, Rabu (24/10). Foto: setkab.go.id

jpnn.com, TANGERANG - Persiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Trade Expo Indonesia (TEI) Tahun 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang, Banten, Rabu (24/10). Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) juga ambil bagian dalam pameran yang akan berlangsung hingga 28 Oktober 2018 itu.

Deputi Kerja Sama Luar Negeri dan Promosi BNP2TKI Elia Rosalina mengatakan, Presiden Jokowi saat berpidato pada pembukaan TEI 2018 menyampaikan pentingnya membuka pasar kerja negara baru. Elia mengatakan, pasar kerja tersebut tentunya untuk posisi yang lebih profesional.

BACA JUGA: BNP2TKI Luncurkan Rumah Pekerja Migran Indonesia

“Buka pasar dengan negara baru dengan jabatan profesional. TEI ini dilakukan dalam rangka mendapatkan informasi peluang kerja sektor formal. Kita harapakan dapat informasi demand tenaga sektor formal dengan sebanyak- banyaknya,” ujar Elia.

Dia menambahkan, BNP2TKI memanfaatkan TEI 2018 untuk memetakan permintaan. Sesuai arahan Presiden Jokowi, tutur Elia, BNP2TKI pun akan melakukannya.

BACA JUGA: Pacu Ekspor, Astra Hadir di Trade Expo Indonesia 2018

Elia menegaskan, BNP2TKI siap menempatkan pekerja migran Indonesia dengan skema government to government (G to G), government to private (G to P), private to private (P to P) ataupun penempatan mandiri. “Yang penting sesuai arahan Presiden. Harapan kami tahun depan  kegiatan TEI ini lebih eksis dan maju,” harapnya.

Lebih lanjut Elia mengatakan, BNP2TKI dalam ajang TEI 2018 juga bisa berdiskusi dengan berbagai  asosiasi. Antara lain asosiasi insinyur.

BACA JUGA: P4TKI Batam Pulangkan 176 PMI Deportasi dari Malaysia

Menurut Elia, saat ini terdapat  sekitar 3.000 insinyur dalam posisi mencari kerja dan sudah siap ditempatkan. “Jadi  kemampuan kita untuk mendapatkan demand bisa lebih banyak,” katanya.

Elia menambahkan, permintaan akan tenaga kerja bisa ditindaklanjuti dengan job order. Hanya saja, katanya, BNP2TKI tidak sendiri dalam menyelesaikan atau mencari demand karena tetap perlu koordinasi  dan kerja sama yang baik dengan negara perwakilan dan Kementerian Luar Negeri.

“Dalam TEI ini kita bisa diskusi langsung menyampaikan demand, sehingga bisa diisi oleh kita. TEI suatu bentuk kegiatan untuk mendapatkan demand yang mereka miliki,” ujarnya.

BNP2TKI telah berpartisipasi dalam kegiatan TEI sejak 2008. TEI sudah menjadi agenda tahunan BNP2TKI dalam rangka mempromosikan pekerja migran Indonesia (PMI) terampil ke calon pengguna (user) ataupun agensi dari luar negeri yang hadir dalam kegiatan TEI.

Pada kegiatan TEI 2018, BNP2TKI menempati Hall 5 booth 48-50 Gedung ICE BSD Tangerang. BNP2TKI juga telah mengajak 12 institusi pendidikan dan vocational training dari sektor-sektor unggulan seperti hospitality, kesehatan, manufaktur dan IT untuk mengisi booth yang telah tersedia.

BNP2TKI juga menampilkan produk-produk hasil pemberdayaan PMI purna dalam salah satu booth. Harapanya, produk-produk itu menjadi peluang bisnis tersendiri yang menarik buyer/pengusaha dari luar negeri.(eno/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Data Akurat Memutus Mata Rantai Jalur PMI Non-Prosedural


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler