jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi dampak bencana yang terjadi jelang arus mudik dan arus balik libur Lebaran 2023.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyebut ada potensi terjadi bencana hidrometeorologi basah dan kering saat periode mudik Lebaran nanti.
BACA JUGA: Info Terbaru Tiket Kereta Api di Palembang Menjelang Arus Mudik Lebaran
“Dari hasil koordinasi yang menjadi tantangan yang besar yakni bencana banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem,” ujar Suharyanto dalam siaran persnya, Jumat (7/4).
Selain itu saat mengikuti Rapat Koordinasi Kesiapan Menghadapi Idul Fitri 1444 Hijriah dan Antisipasinya yang dihelat di Mabes Polri,Kamis (6/4), Suharyanto menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga mungkin akan terjadi di beberapa provinsi.
BACA JUGA: Masyarakat Diimbau Tidak Gunakan Motor Listrik saat Mudik Lebaran, Ini Alasannya
Bahkan, hingga kini Provinsi Riau dan Jambi sudah menetapkan status siaga darurat.
"BNPB mendukung peralatan pemadaman darat dan juga personelnya, kemudian menyiapkan helikopter di enam provinsi prioritas dengan total 46 helikopter,” lanjutnya.
BACA JUGA: Indonesia-Amerika Kembangkan Sistem Peringatan Dini Bencana Alam
Adapun provinsi prioritas penanganan karhutla yang dimaksud ialah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Pada wilayah-wilayah tersebut telah disiapkan 13 helikopter patrol dan 33 helikopter water bombing.
BNPB dengan instansi terkait akan melakukan pencegahan bencana tersebut, salah satunya dengan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
“TMC bisa dilakukan untuk memperkecil turunnya hujan dan memperbanyak hujan disesuaikan dengan penanganan bencananya. Untuk karhutla TMC berguna mendatangkan hujan dan memadamkan api, untuk daerah yang berpotensi banjir dan tanah longsor dapat juga menggunakan TMC,’ ujarnya.
Langkah berikutnya, BNPB membuat peta rawan bencana untuk wilayah Pulau Sumatra, Jawa, dan Bali, bagi masyarakat yang ingin mudik.
“Mengeluarkan peta rawan bencana di Jawa, Bali, dan Sumatra, terkait bencana banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem,” ungkap Suharyanto.
“Kemudian bekerjasama dengan BPBD, kementerian, lembaga, dan pemda, untuk memantau penyelenggaraan mudik pada titik-titik yang akan menjadi penumpukan pemudik,” imbuhnya.
Dia berharap dengan langkah-langkah tersebut pemudik dan masyarakat bisa bertemu dengan keluarga di kampung halamannya dengan aman dan nyaman.
“Mudah-mudahan dalam pelaksanaan mudik 2023 ini masyarakat terbebas dari bencana dan berjalan lancar,” ujarnya.
Rapat koordinasi kali ini diselenggarakan secara hibrid dihadiri oleh Menko PMK, Kapolri, Panglima TNI, menteri dan wakil menteri terkait, serta pimpinan lembaga lainnya, termasuk unsur kepolisian di daerah. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecam Marc Marquez, Bos Ducati: Dia Adalah Bencana!
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan