jpnn.com, MAKASSAR - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melaksanakan program deradikalisasi bagi mereka yang terpapar dengan paham radikalisme di Sulawesi Selatan.
BNPT akan memaksimalkan deradikalisasi tersebut pascabom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar.
BACA JUGA: Pintu Rumah Mbak Ida Terbuka, Hendri Nyelonong Masuk, Bilang Mau Sembunyi, Ternyata Cuma Modus
Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris mengatakan pihaknya akan memaksimalkan yayasan yang mewadahi mantan napi teroris maupun simpatisan, demi menetralkan pemikiran mereka yang sudah terpapar paham radikalisme.
“Dalam program deradikalisasi, ada dua program yang menarik, baik di dalam lapas maupun di luar lapas. Di dalam lapas yaitu reintegrasi untuk mereka yang keluar, kemudian di luar lapas itu kewirausahaan,” ujarnya.
BACA JUGA: Istri Diperkosa, Yos Ariansah Menyimpan Dendam, Sang Tetangga Langsung Diberi Dua Liang
Menurutnya, ada dua program yang menarik, baik di dalam lapas maupun di luar lapas. Di dalam lapas yaitu reintegrasi untuk mereka yang keluar, kemudian di luar lapas itu kewirausahaan
Irfan berharap dengan dua progam tersebut, tidak ada lagi aksi bom bunuh diri seperti di depan Gereja Katedral Makassar yang melibatkan pasutri.
BACA JUGA: Terungkap, Satu dari 4 Terduga Teroris Berperan sebagai Motivator
“Agar nanti jangan ada yang bersimpatik kedua, ketiga, dan seterusnya bersama suami istrinya melakukan bom bunuh diri lagi,” imbau Irfan.
Melihat dari pelaku bom Gereja Katedral Makassar, Irfan Idris menambahkan, seseorang yang memiliki paham radikalisme dan langsung melakukan aksi bom bunuh diri sangatlah berbahaya dibandingkan dengan mantan teroris.
Lebih lanjut, bersama para mitra deradikalisasi di Sulawesi Selatan, BNPT akan mengembangkan program deradikalisasi secara informal, dengan mengadakan kegiatan pembinaan wawasan kebangsaan yang dilaksanakan door-to-door, yang juga akan diisi dengan wawasan keagamaan.
Tentunya program ini harus didukung seluruh pihak pemerintah dan juga masyarakat, mulai dari RT/RW, Pemerintah daerah.
Untuk di Makassar sendiri, program pencegahan yang disampaikan Wali Kota Makassar itu sangat menarik dengan masuknya program deradikalisasi dari pendidikan, lingkungan keluarga, hingga organisasi keagamaan.
BACA JUGA: Lolos dari Hukuman Mati, Dua Sejoli Ini Tetap Divonis Penjara Seumur Hidup
“Dengan sinergi bersama mitra deradikalisasi tentu diharapkan ini dapat menjadi upaya deteksi dini agar mata rantai paham yang bertentangan dengan ideolagi bangsa bisa hilang,” tutup Irfan Idris.(dkk/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Budi