BNPT Kaitkan Umar Patek dengan Bom Bima

Senin, 25 Juli 2011 – 15:20 WIB
JAKARTA - Meski belum berhasil memulangkan Umar Patek dari Pakistan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah menyiapkan serangkaian sangkaan untuk buron internasional ituIa antara lain dikaitkan dengan serangkaian kasus seperti Bom Bali I, kasus Poso, hingga ledakan bom terbaru yang terjadi di Pondok Pesantren Umar bin Khattab di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa pekan lalu.

"Iya, Bima, Palu, Poso, yang kemudian kelompok 11 itu yang ada 10 senjata api yang ketangkap, itu ada kaitan dengan Umar Patek

BACA JUGA: Polri Sudah Tahu Lokasi Persembunyian Nazaruddin

Hari Kuncoro itu (anggota 11) ditangkap di Pekalongan
Itu yang fasilitasi Dulmatin, (dan) Umar Patek, dari Filipina ke Indonesia," ujar Kepala BNPT Ansyaad Mbai, di Jakarta, Senin (25/7).

Yang jelas, tambah Ansyaad, jaringan terorisme yang beroperasi di Indonesia tidak berdiri sendiri

BACA JUGA: Menko Polhukam Minta KPK Telusuri Tudingan Nazaruddin

Namun mereka memiliki keterkaitan satu sama lain, terutama dari faham radikal yang dianut.

"Jadi gini
Kelompok teroris itu ada yang di Sumatera, yang di Jawa, Poso, Ambon, Kalimantan, Bima

BACA JUGA: Jaksa dan Polisi di 14 Kantong Terorisme Dikumpulkan

Itu semua ada keterkaitanCoba lihat kaitan BimaYang terakhir, Abrori Pimpinan Pesantren dan Firdaus yang mati kena bom sendiri, itu kan JATKalau saya bilang JAT, sudah tahu kan kaitannya kemana," tambahnya.

Saat ini, tambah Ansyaad, proses pemulangan Umar tengah dinegosiaasikan dengan pemerintah PakistanIni dilakukan pemerintah melalui proses (perjanjian) Government to Government (G to G)Sehingga proses pemulangannya tidak bisa cepat"Ini bukan deportasi barangIni deportasi teroris," tambah Ansyaad saat ditanya mengenai hambatan pemulangan itu.

Seperti diketahui, Umar disebut terlibat dalam peristiwa Bom Bali I yang menewaskan 202 orang ituPria keturunan Arab setinggi 166 cm itu juga merupakan buronan Amerika SerikatIa lantas diberitakan ditangkap oleh militer Pakistan dalam sebuah operasi di Abbottabad, Pakistan, pada 25 Januari 2011 lalu(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Segera Audit Adhi Karya dan WIKA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler