jpnn.com, JAKARTA - Nasib Wali Kota Medan Bobby Nasution di PDI Perjuangan tinggal menghitung hari.
Bobby diberi opsi apakah kukuh mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka atau tetap di PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.
BACA JUGA: Bobby Dukung Prabowo-Gibran, Dasco Gerindra Bilang Begini
Opsi dari partai berlambang banteng moncong putih itu harus dipilih Bobby setelah dia memberi klarifikasi kepada Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun di Jakarta, Senin (6/11).
BACA JUGA: Jarnas 98 Kritik Pernyataan Ketua MKMK Jimly Asshiddiqie
Awalnya, Bobby terlebih dahulu menghadap Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto seusai menyatakan dukungannya terhadap pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024, Minggu (5/11).
Bobby tiba di Kantor DPP PDIP sekitar pukul 15.48 WIB, menggunakan mobil Hyundai Palisade dengan nomor polisi B 1710 DOE.
BACA JUGA: Hasto Sebut Gibran Sudah Bukan Bagian Keluarga Besar PDIP Lagi
Saat disapa awak media, Bobby menurunkan kaca mobilnya. Dia terlihat mengenakan kemeja berkelir putih. Tampak pula seragam kader PDIP yang dibungkus dengan plastik tergantung di dalam mobilnya.
Saat itu, menantu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu mengaku belum tahu topik yang akan dibahas dengan Hasto. "Dipanggil Pak Sekjen," ucapnya.
Bobby Ikut Sukarelawan bukan Partai
Sebelumnya, Minggu (5/11), Bobby Nasution mengikuti sukarelawan Rumah Kolaborasi Bobby Nasution mendukung bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
"Kalau relawan sudah suruh ke sana (Prabowo-Gibran, red.), mau enggak mau ke sana," ujar Bobby dalam keterangan tertulis yang diterima di Medan, Sumut, Minggu.
Bobby kembali menegaskan dukungannya terhadap pasangan yang diusung oleh sembilan partai politik di Indonesia tersebut.
"Ya, saya ikut relawan saya," tegas Bobby.
Bobby Tidak Bisa Main Dua Kaki
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun mengatakan Wali Kota Medan Bobby Nasution telah memberikan klarifikasi mengenai dukungannya Prabowo-Gibran yang disampaikan pada Minggu (5/11).
"Ya, seperti teman-teman ikuti berita, Bobby saat ini kan mau bergabung ke Mas Gibran. Makanya kami minta Bobby klarifikasi ya," ujar Komarudin seusai bertemu Bobby di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin kemarin.
Menurut Komarudin, Bobby merasa punya utang besar kepada PDIP sehingga tidak mau keluar dari partai, tetapi di sisi lain, suami Kahiyang Ayu itu mau mendukung Prabowo-Gibran.
Itu sebabnya PDIP memberi waktu bagi Bobby untuk berpikir dan menentukan pilihan pada Pilpres RI 2024.
"Kalau begitu, kamu tetap harus memilih salah satu, enggak bisa main dua kaki. Berapa hari ini silakan pikir baik-baik," kata Komarudin.
Politikus Senayan itu menegaskan bahwa kader PDIP tidak bisa bermain dua kaki pada Pilpres 2024, karena partainya mengusung pasangan bakal capres-cawapres Ganjar - Mahfud.
Sementara, Bobby ingin mendukung pasangan bakal capres-cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). komarudin menyebut menantu Jokowi itu terlihat dilematis untuk memutuskan pilihan.
"Tadi Mas Bobby itu apa ya, antara perasaan yang sekarang lagi bergejolak, antara perasaan dan pikiran dia harus mau ke mana," ungkap Komarudin.
Menurut Komarudin, Bobby meminta izin agar dapat mendukung Prabowo-Gibran dengan tetap menjadi kader PDIP. Namun, dia tegas bahwa hal itu tidak mungkin terwujud.
"Saya bilang tidak bisa, kita masa satu rumah. Satu rumah ini mau bertarung, kita kasih keluarga lain. 'Eh kamu ke sana nanti kita berhadap-hadapan' kan tidak bisa begitu," tutur Komar menirukan pembicaraannya dengan Bobby menantu Jokowi.
Bobby Diberi Waktu 3 Hari
Komarudin mengaku memahami ada perasaan tidak enak dari Bobby Nasution untuk menentukan pilihan di Pilpres 2024.
Terlebih lagi, dia menyebut Bobby menyampaikan dirinya bisa sampai ke posisi sekarang karena seluruh kekuatan PDI Perjuangan dikerahkan saat pencalonannya di Pilkada Kota Medan.
Untuk itu, Komar meminta Bobby segera memutuskan pilihannya. Dia memberi waktu sekitar 2-3 hari untuk berpikir apakah tetap di PDIP, atau hengkang.
"Kembali beberapa hari ini, silakan pikir baik-baik. Lalu, kembalikan KTA partai sebagai pengunduran diri di DPC PDIP Kota Medan," ujar Komarudin.
Menurut dia, pemimpin itu harus menentukan pilihan, tidak bisa mau ambil semua yang diinginkan.
Bobby sendiri mengatakan akan menemui Komarudin lagi dalam waktu dekat.
"Nanti dalam beberapa hari lagi saya sampaikan lagi," kata Bobby seusai bertemu Komarudin.(Fat/Antara/JPNN.com)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam