Bobby Nasution Angkat Tukang Kelapa jadi Dirut di Perusahaan Umum Daerah

Sabtu, 18 September 2021 – 22:14 WIB
Suwarno tukang kelapa menjadi Dirut Perumda Pasar. Foto: Antara/HO-Diskominfo Kota Medan)

jpnn.com, MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution lebih memilih Suwarno yang memiliki pengalaman tukang kelapa di Pasar Tradisional Petisah menjadi Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar.

"Saya ini pedagang kelapa, sudah 29 tahun di Pasar Petisah Medan. Selama ini yang diperjuangkan kepentingan pedagang, dan hari ini saya dipercaya membawa aspirasi kawan-kawan," ucap Dirut Perumda Pasar, Suwarno di Medan, Sabtu.

BACA JUGA: Kebijakan Bobby Nasution Soal ASN Ini Membuat Pelaku UMKM Bersemangat Lagi

Suwarno terharu ketika dirinya didipilih Bobby Nasution menduduki posisi orang nomor satu di perusahaan yang menaungi 51 pasar tradisional di Kota Medan.

Bagaimana tidak, pria kurus tinggi berambut cepak ini tidak pernah menyangka akan diberi amanah untuk memajukan nasib pedagang, seperti dirinya ke depan.

BACA JUGA: Bobby Nasution: Sampai Sekarang Penularan Masih Cukup Tinggi

Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman sebagai Ketua Panitia Seleksi Direksi BUMD Pemkot Medan, Jumat (17/9), mengumumkan nama-nama pejabat Perumda Pasar terdiri dari Direktur Utama Suwarno, Direktur Operasional Ismail Pardede, Direktur Administrasi dan Keuangan Fernando H Napitupulu, dan Direktur Pengembangan dan SDM Imam Abdul Hadi.

"Pertama kali yang saya lakukan setelah menjabat orang nomor satu di Perusahaan Umum Daerah Pasar adalah menyelaraskan program Wali Kota Medan, yakni bersih-bersih pasar," katanya.

BACA JUGA: Pak Ganjar Mencarikan Dana Bantuan untuk Dua Bayi Kembar Siam

Bersih-bersih yang dimaksud, terang dia, adalah menciptakan suasana bersih di pasar tradisional, sehingga menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi pedagang maupun pembeli.

"Kebersihan di pasar tradisional sudah lama menjadi harapan pedagang, selain persoalan kutipan liar, aset dan parkir. Tentunya aspirasi pedagang ini akan saya wujudkan dengan melakukan pembenahan," ungkap Suwarno.

Pihaknya juga ingin mengubah pandangan bahwa pasar tradisional merupakan tempat bersarangnya tindakan kriminal.

Apalagi, lanjutnya, beberapa waktu lalu terjadi peristiwa perampokan toko emas di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan.

"Memang itu bukan wewenang Perumda Pasar, tapi kita belajar dari situ. Bahwa penting meningkatkan keamanan, dan salah satunya seperti yang dicanangkan oleh pak wali kota yakni pemasangan CCTV di pasar," ujar Suwarno. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler