jpnn.com, MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mendorong generasi muda, khususnya mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), untuk ikut mengembangkan sektor pertanian, mulai hulu hingga hilir.
Menurut dia, upaya ini diharapkan mampu memberikan kontribusi besar untuk pertanian Indonesia, bahkan perekonomian nasional.
BACA JUGA: Kementan Menggelar Pengobatan Massal Sapi Bergejala PMK di Malang
Pertanian bukan hanya tentang cara bagaimana menanam, memupuk, namun juga membahas bagaimana cara mengolah hingga memasarkan hasil pertanian.
"Saya mendorong mahasiswa pertanian untuk terlibat dalam kesinambungan usaha tani baik di sisi hulu maupun hilir, “ kata Bobby.
BACA JUGA: Kementan Berkontribusi Positif di Tengah Pandemi, Anggota DPR: Patut Diapresiasi
Hal itu dikatakannya saat menghadiri seminar bertajuk Peran Pendidikan Vokasi dalam Membangun Jiwa Entrepreneurship Millenial di Polbangtan Medan, Jumat (3/6).
Wali Kota Bobby menyebutkan Polbangtan Medan merupakan salah satu perguruan tinggi yang konsisten dalam meneliti, mengembangkan, dan memasarkan produk pertanian.
BACA JUGA: Kementan Raih Predikat Kepatuhan Tinggi Standar Pelayanan Publik dari Ombudsman
Dia berharap mahasiswa Polbangtan Medan dapat terlibat dalam penggunaan inovasi teknologi guna peningkatan produktivitas hasil pertanian.
"Pertanian berbasis inovasi teknologi harus ditingkatkan, digunakan. Mahasiswa pertanian sebagai SDM pertanian Indonesia perlu ambil andil untuk mengembangkan dan meningkatkan sektor pertanian dengan teknologi yang sesuai," tambah Bobby.
Saat ini, Kementan terus berusaha mengoptimalkan peran Polbangtan dan PEPI guna mencetak lulusan petani muda dengan sumber daya berkualitas, andal, serta berkemampuan wirausaha yang mumpuni.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) Kementan mengatakan, sesuai arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo, pendidikan vokasi Polbangtan dan PEPI harus terus berinovasi dan membekali mahasiswa dengan pengetahuan, pendidikan karakter, hingga keterampilan untuk terjun dalam dunia usaha.
"Untuk menjawab tantangan sektor pertanian, banyak program yang diluncurkan oleh BPPSDMP Kementan untuk menyiapkan SDM yang andal. Di antaranya, hadir dalam bentuk pelatihan ke luar negeri seperti Taiwan, Jepang, dan Korea," kata Dedi.
Direktur Polbangtan Yuliana Kansrini mengatakan, Polbangtan Medan sebagai pendidikan vokasi dalam melaksanakan tri darma perguruan tinggi menerapkan metode pembelajaran dengan sistem TEFA (teaching factory/teaching farm).
"Metode ini mengharuskan mahasiswa melakukan kegiatan praktik dengan menggunakan SOP di dunia kerja sehingga memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia usaha," ucap Yuliana.
Dalam proses belajar-mengajar, Polbangtan Medan melibatkan para praktisi dari berbagai stakeholder.
"Kami akan terus memaksimalkan peran pendidikan vokasi. Polbangtan hadir sebagai pelaksana pendidikan dalam melahirkan generasi milenial yang tidak hentinya berinovasi sebagai modal saat terjun langsung ke masyarakat," pungkas Yuliana. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi