Bocah 7 Tahun di Temanggung Ditemukan Tewas, Tinggal Kulit dan Tulang di Dalam Rumah

Senin, 17 Mei 2021 – 21:13 WIB
Anggota Polsek Bejen menunjukkan TKP penemuan mayat bocah tujuh tahun. Foto: LUQMAN SULISTIYAWAN/JAWA POS RADAR SEMARANG

jpnn.com, TEMANGGUNG - Seorang bocah perempuan berusia tujuh tahun ditemukan sudah tak bernyawa di salah satu rumah warga Dusun Paponan, Desa Bejen Kecamatan Bejen, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (16/5).

Bocah tersebut ditemukan dalam kondisi tubuh sudah mengering, tinggal kulit dan tulang. Diduga sudah tewas sekitar empat bulan yang lalu.

BACA JUGA: Kecelakaan Maut Toyota Kijang vs Bus di Temanggung, Dua Orang Tewas di Tempat

Konon ayah dan ibunya selama ini menutupi kematian sang anak dari warga sekitar.

“Minggu (16/5) malam pukul 23.30 Polsek Bejen mendapat laporan tentang penemuan mayat di Dusun Paponan. Mayat tersebut perempuan berinisal A umur tujuh tahun,” kata Kapolres Temanggung AKBP Benny Setyowadi, seperti dikutip dari Radar Semarang, Senin (17/5).

BACA JUGA: Astaga! Nakhoda Perahu yang Terbalik di Waduk Kedung Ombo Baru Berusia..

"Saat ini kami sudah mengamankan empat orang untuk diperiksa," imbuhnya.

Keempat orang tersebut yakni Marsidi (42) dan Suwarthinah (38), warga Dusun Kaponan yang tak lain adalah ayah dan ibu korban.

BACA JUGA: Dapat Hukuman dari Gubernur Sumbar, Sekretaris Daerah Berbaris Terpisah, Diproses

Dua lainnya adalah Haryono (56) warga Dusun Saren, Bejen serta dan Budiono (43) warga Dusun Demangan, Bejen, yang merupakan rekan ayah dan ibu korban.

“Untuk penyebab meninggalnya sedang kami dalami. Hari ini (kemarin) diautopsi,” kata benny.

Sementara itu, ketika Radar Semarang mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), rumah Marsidi tampak sepi dipasangi garis polisi.

Keluarga dan tetangga tidak menduga adanya peristiwa tersebut.

Maryanto, adik Marsidi mengatakan, sejak empat bulan lalu kakaknya selalu menutupi keberadaan korban A.

Kepada Maryanto, Marsidi menyebutkan A sedang berada di rumah kakeknya yang merupakan mertua Marsidi di Dusun Congkrang, Bejen.

“Dia (Marsidi) mengatakan kalau korban A tidak mau diajak pulang dan berada di rumah kakeknya. Awalnya saya tidak curiga dengan kakak saya,” kata Maryanto.

Lama kelamaan kecurigaan pun muncul. Puncaknya saat Lebaran. Maryanto bersama keluarganya berniat menjenguk korban A di rumah kakeknya di Dusun Selingkung, Desa Congkrangan.

Namun, di sana dia tidak menemukan korban A. Sang kakek justru bingung.

Sang kakek mendesak Marsidi untuk menunjukkan di mana keberadaan korban A.

Akhirnya, Minggu (16/5) malam, kepala desa serta ketua RW setempat datang ke rumah Marsidi dan menemukan mayat korban A.

Selanjutnya mereka melaporkan penemuan itu kepada petugas Polsek Bejen. (man/bas)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler