jpnn.com, JAKARTA - Sebagian ibu kebingungan karena putrinya yang masih usia 9 tahun sudah menstruasi. Mereka pun bertanya, apakah kondisi tersebut normal, mengingat usia 9 tahun masih terlalu dini.
Menurut dr Joan Meutia Sari Sp.OG., spesialis kebidanan dan kandungan di Rumah Sakit Siloam, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Menarche atau keluarnya darah haid pertama kali pada seorang perempuan terjadi rata-rata di usia 9-12 tahun.
BACA JUGA: Ladies, Ini 10 Cara Mudah Atasi Nyeri Haid yang Menyakitkan
Namun, hal ini dipengaruhi juga oleh faktor genetik dan lingkungan, seperti status gizi, asupan makanan.
Jika haid tidak datang pada usia 14 tahun dan tidak ada tanda seks sekunder (payudara atau bulu tidak tumbuh), disarankan untuk diperiksakan ke dokter. Bila terdapat tanda seks sekunder, bisa ditunggu hingga 16 tahun.
BACA JUGA: 3 Makanan untuk Melancarkan Haid, Murah dan Mudah Didapat
"Jadi, usia sembilan sampai 12 tahun, merupakan masa pertama anak-anak perempuan menstruasi," terang dokter Joan Meutia Sari dalam diskusi kesehatan daring baru-baru ini.
Lebih lanjut dikatakan, umumnya, saat seorang perempuan mulai menstruasi, siklus haid masih tidak teratur dan menjadi panjang.
BACA JUGA: 4 Bahan Alami Ini Ampuh Atasi Nyeri Haid yang Tak Tertahankan, Wanita Pasti Suka
Hal ini masih normal. Makin lama akan teratur seiring bertambahnya usia sehingga masih bisa dinilai dalam 2 tahun.
Pada masa menjelang menopause, maka, siklus akan makin memanjang dan akhirnya akan berhenti disebabkan jumlah cadangan sel telur pada ovarium yang makin menurun.
Dijelaskan dokter Joan, update terkini siklus menstruasi normal adalah 24-38 hari dengan rentang variasi maju atau mundurnya periode sekitar 7 hari.
Lama menstruasi berkisar 2-7 hari dan tidak lebih dari 8 hari, jumlah darah sekitar 80cc, tidak ada gumpalan darah yang besar.
Juga tidak ada perdarahan di luar siklus haid dan tidak ada PMS atau nyeri yang berlebihan sehingga mengganggu aktivitas.
"Siklus menstruasi yang baik dan teratur bisa menggambarkan fungsi reproduksi yang baik pula," imbuh dokter Joan.
Dia menambahkan, Obesitas bisa memicu kelainan atau gangguan siklus haid yang baik. Sebab, bisa mengganggu proses perkembangan sel telur.
Selain itu, ketidakseimbangan hormonal dan beberapa kelainan atau penyakit pada rahim seperti mioma( tumor jinak rahim), polip, keganasan rahim serta konsumsi obat pengencer darah juga dapat mengganggu menstruasi yang normal.
Bagaimana dengan Premenstrual syndrome (PMS) atau sindrom pramenstruasi? Dikatakan dokter Joan gejala tersebut berupa perubahan fisik, perubahan perilaku, termasuk perubahan emosi. Secara umum gejala PMS muncul 1–2 minggu sebelum hari pertama menstruasi setiap bulannya.
"Gejala ini mungkin berbeda beda yang dirasakan antara lain mudah letih, nyeri pada payudara, perubahan mood, jerawat dan lainnya," ucap dr. Joan. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad