jpnn.com - SURABAYA- Kecanduang bocah perempuan yang berusia 8 tahun, sebut saja Ayu yang hidup di kawasan eks lokalisasi Dolly sangat memperihatinkan. Sejak menemukannya, Pemkot Surabaya sudah berusaha untuk memberikan penanganan khusus kepadanya. Salah satunya dengan mendatangkan seorang psikolog. Namun, ketika yang menanganinya adalah psikolog laki-laki dia pun kembali bertingkah tak wajar.
"Seorang psikolog laki-laki yang didatangkan untuk melihat kondisi Ayu malah digoda. Psikolog laki-laki tersebut dipegang-pegang," kata Kepala Bapemas KB Surabaya Nanis Chairani. Ya perilaku Ayu itu memang di luar kebiasaan dan bikin orang geleng-geleng.
BACA JUGA: Jadi Kota Welas Asih, Banyuwangi Sejajar dengan Atlanta, Houston, dan Seattle
Sejak saat itu, pemkot tak lagi mendatangkan psikolog laki-laki melainkan perempuan. "Sekarang kami juga meminta bantuan psikiater,” imbuh Nanis.
Menurut Nanis, Ayu sudah ditangani selama tiga bulan terakhir. Dia ditempatkan di selter khusus untuk mendapatkan terapi tiap hari oleh psikiater. ’’Kami juga memakai hipnoterapi untuk menangani traumanya,” jelasnya.
BACA JUGA: Hidup di Kawasan Dolly, Bocah 8 Tahun Kecanduan Ngeseks
Dampak buruk bagi anak-anak sekitar Dolly inilah yang membuat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sangat ngotot untuk menutup lokalisasi yang disebut-sebut terbesar se-Asia Tenggara itu. Meskipun mendapat pertentangan dari sebagaian kecil warga sekitar, Risma tetap bersikap tegas. (jun/mas)
BACA JUGA: Dampak Lokalisasi, Anak PSK Dolly Usia 8 Tahun Kecanduan Seks
BACA ARTIKEL LAINNYA... Disetubuhi Ayah Kandung Berkali-kali, Bunga Dirawat Polisi
Redaktur : Tim Redaksi