Bocah Kelas 6 SD Dipanggil Guru Olahraga ke WC Musala, Keluar dari Sana Menangis

Jumat, 01 Januari 2021 – 08:43 WIB
Terduga kasus pencabulan yang juga seorang guru honorer saat diperiksa penyidik Satreskrim Polresta Tasik, Rabu (30/12) malam. Foto: istimewa for radartasikmalaya.com

jpnn.com, TASIKMALAYA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat menerima laporan dari warga bahwa ada seseorang yang diduga telah melakukan tindak pencabulan dan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.

"Saat ini kami mendampingi ananda korban dugaan pencabulan dan kekerasaan seksual terhadap anak untuk melapor ke Polresta Tasikmalaya,” ujar Ketua KPAID Ato Rinanto, seperti dilansir Radar Tasikmalaya, Kamis (31/12).

BACA JUGA: Pelaku Pencabulan Siswi SMA di Patumbak Ditangkap, Nih Tampangnya

Dugaan pencabulan ini diduga melibatkan seorang oknum guru honorer, penduduk Cihauebeuti Kabupaten Ciamis, YM (33).

YM yang merupakan guru olahraga itu diduga melakukan tindak pidana pencabulan dan kekerasan seksual terhadap bocah kelas 6 SD.

BACA JUGA: Bocah Perempuan Berusia 10 Tahun Menjadi Korban Pencabulan, Ya Ampun Modusnya

Ato menjelaskan, tindakan tersebut terjadi di sebuah WC musala.

Modus terduga pelaku yaitu meminta kepada korban untuk diantar ke WC di salah satu musala, dengan dalih akan dibersihkan alat vitalnya.

BACA JUGA: Siswi SMA Diduga jadi Korban Pencabulan Teman Sekolah di Ruang Kelas, Sudah Lima Kali

“Pelaku meminta korban membuka celananya dan kemudian membersihkan alat vital korban dan memasukan salah satu jarinya ke kemaluan korban,” kata Ato.

Menurutnya, terduga pelaku ini selain seorang guru honorer, dia juga pekerja instalasi listrik.

Dari keterangan terduga pelaku motifnya hanya dorongan syahwat saja.

“Jadi ketika melihat korban, si pelaku ini katanya ada hasrat ingin begituan,” kata Ato.

Dia menambahkan, pada saat itu korban menangis dan diketahui oleh teman-temannya yang kemudian dilaporkan kepada orang tua korban dan warga lainnya.

“Warga kemudian sigap mengamankan pelaku,” imbuh Ato.

Sementara itu, Kapolsek Cisayong AKP Ajat Sudrajat mengatakan, kejadian dugaan pencabulan tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WIB di sebuah WC, Selasa (29/12).

Awalnya korban sedang bermain di sekitar rumahnya.

Tiba-tiba ada sebuah mobil Kijang Super Z-1023-WI warna silver yang dikendarai terduga pelaku, berhenti di sekitar TKP.

“Pelaku turun dari mobil dan menghampiri korban. Pelaku berpura-pura menanyakan toilet dan korban pun menunjukan,” tuturnya.

Ajat menuturkan pelaku kemudian masuk ke dalam toilet, tetapi begitu pelaku sudah berada di dalam toilet tiba-tiba pelaku memanggil korban yang saat itu sedang di sekitar TKP dan korban pun langsung menghampirinya.

“Di dalam toilet pelaku meraba-raba kemaluan korban,” kata Ajat.

Ia menyebut, korban kemudian keluar dari toilet sambil menangis dan diketahui oleh teman-teman dan orang tua korban.

“Pelaku awalnya berkelit tidak mengaku, tetapi akhirnya mengaku juga telah melakukan pencabulan,” katanya.

Kasusnya kini ditangani unit perlindungan perempuan anak Satreskrim Polresta Tasikmalaya.

“Masih dalam proses,” singkat Kasat Reskrim Polresta Tasikmalaya, AKP Yusuf Ruhiman. (rezzarizaldi/rt)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler