Bocah Laki-laki Temani Kakak Perempuannya Layani Pria di Kamar Hotel

Kamis, 07 November 2019 – 09:18 WIB
Polisi memergoki perempuan PSK melayani pria hidung belang di kamar hotel. Foto: Istimewa/Prokal.co

jpnn.com, BANJARMASIN - Seorang bocah laki-laki usia 10 tahun menemani kakak perempuannya berprofesi sebagai PSK sedang melayani pria hidung belang di kamar Hotel Mira di Jalan Haryono MT, Banjarmasin Tengah.

Dua bersaudara di bawah umur itu terjaring razia pekat (penyakit masyarakat) pada Selasa (5/11) malam.

BACA JUGA: Di Dalam Kamar Hotel Ada Lima Wanita dan Tiga Laki-Laki, Ditemukan Alat Kontrasepsi

Keduanya ditemukan Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin yang melakukan penyisiran ke sejumlah tempat hiburan malam dan hotel di Banjarmasin.

Dalam kamar yang sama, ada juga beberapa perempuan dengan dugaan pekerjaan serupa, yang juga diciduk petugas

BACA JUGA: Bayar PSK Tarif Rp 800 Ribu, Lantas Menunggu di Kamar Hotel, Ternyata…

Mengapa mereka sampai terjerumus ke dunia hitam itu? Sang kakak mengaku sudah habis upaya untuk urusan mencari makan.

"Mau bagaimana lagi, Pak? Saya perlu makan dan membiayai sekolah adik saya. Orang tua sudah tak peduli. Yang penting sekarang dapat duit dan bisa mengongkosi kehidupan kami berdua," ujarnya.

BACA JUGA: Pengakuan PSK Belia, Batasi Sehari 2 Pria, Berapa Penghasilannya?

Kasat Sabhara Kompol Halasan Sirait menyebutkan, total ada 36 orang yang diamankan. "Rinciannya 21 lelaki dan 11 perempuan," sebutnya.

Dijelaskannya, sasaran razia adalah tempat hiburan seperti karaoke dan rumah biliar. Termasuk juga losmen dan hotel.

"Rata-rata usianya masih di bawah umur. Memprihatinkan! Termasuk kakak beradik itu. Mereka sebenarnya tak layak berada di tempat seperti itu. Setelah diamankan, kami serahkan ke Satbinmas untuk urusan pembinaan," jelasnya seperti diberitakan Prokal.co.

Sirait mengatakan, kakak beradik ini sebelumnya pernah terjaring beberapa bulan di hotel yang sama pula.

Karena itulah, Sirait sudah mengetahui kisah keduanya. Mereka ditinggalkan orang tua yang berpisah karena perceraian.

"Mereka dari keluarga broken home. Alasannya tak ada yang menjaga adiknya dan butuh makan. Sang kakak lalu mencari nafkah untuk membiayai kehidupan mereka berdua," kisahnya.

Polisi berupaya mencarikan solusi atas persoalan ini. Seperti bekerja sama dengan Dinas Sosial. Anak-anak itu mestinya sekolah, bukan ngamar di hotel. "Jangan sampai terulang lagi," tegasnya. (lan/hid/fud/ema/prokal)

Video Pilihan :


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler