jpnn.com, BOGOR - Seorang bocah kelas 5 SD berinisial NS, warga Kampung Situpete, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Saeral, Kota Bogor, yang dikabarkan jadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), ternyata tidak terbukti.
Itu setelah Ketua Karang Taruna Sukadamai Jamaludin, bersama Ketua LPM Sukadamai Suhadi, Lurah Sukadamai Jaja Sulaeman dan Bhabinkamtibmas Dedi Wahyu Nugroho, serta jajaran pengurus RW 09 bersama staf kelurahan, mendatangi kediaman NS, Jumat (17/5/2019).
BACA JUGA: Bocah SD di Bogor Diduga Kerap Disiksa Ayah Kandung
BACA JUGA: Bocah SD di Bogor Diduga Kerap Disiksa Ayah Kandung
Hasil pemeriksaan, diketahui bahwa KDRT yang dikabarkan dilakukan oleh ayahnya terhadap NS tidak benar. “Jadi kita sudah cek ke kediaman NS, dan berdasarkan pengakuan NS tidak ada aksi kekerasan seperti yang diberitakan,” ujar Jamaludin.
BACA JUGA: Pengin Begituan Tetapi Ditolak Istri, Suami Pilih Main Tangan
Foto yang beredar di mana tubuh NS dipenuhi tepung sambil menutup wajahnya, lanjut Jamaludin, itu adalah foto saat NS sedang berulang tahun. “Jadi itu foto diambil pas dia lagi ulang tahun April lalu,” kata Jamaludin.
BACA JUGA: Kronologis Dian Menyulik Anak Tiri, Gagal Mendapatkan Uang Tebusan
BACA JUGA: Tak Terima Alat Vital Ditarik, Suami Aniaya Sang Istri Siri
Namun, Jamaludin mengakui bahwa kedua orang tua NS memang sudah bercerai. Dan NS lebih memilih tinggal dengan ayahnya karena tak kerasan dengan sikap ibunya. “Justru ibunya yang sering bersikap kasar, sehingga NS memilih tinggal dengan ayahnya,” pungkas Jamaludin.
Sebelumnya beredar kabar bahwa NS kerap disiksa ayah kandungnya sendiri. Kabar tersebut dibagikan salah satu akun media sosial ke Instagram.
Menurut akun itu, orang tua NS sudah lama bercerai karena kelakuan ayah korban yang kasar dan suka mabuk-mabukan.
Pasca-bercerai, NS pun tinggal bersama ayahnya. Namun bukannya mendapatkan kasih sayang, NS malah kerap jadi korban perlakuan kasar dan siksaan sang ayah. (ysp/rb)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPAI: Usut Kasus Kekerasan Terhadap Siswi di Mojokerto
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti