jpnn.com, AMBON - Pemerintah Kota Ambon, Provinsi Maluku, berencana melakukan penyesuaian terhadap besaran gaji tenaga honorer di setiap sekolah. Hal itu dilakukan untuk menjawab banyaknya keluhan soal gaji tenaga honorer yang jauh dari upah minimum kabupaten/kota Ambon.
"Kenaikan upah tenaga honorer di sekolah dilakukan untuk menjawab banyaknya keluhan upah tenaga honorer yang jauh dari Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Ambon yakni sebesar Rp2.6 juta per bulan," kata Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena di Ambon, Kamis (21/7).
BACA JUGA: Itong: Bayar Buzzer Saja Mampu, Kok Mengangkat honorer K2 jadi PNS Tak Ada DuitÂ
Dia mengatakan upah tenaga honorer dibayar pihak sekolah dengan besaran yang bervariasi, biasanya tergantung dari lamanya masa kerja.
Menurutnya, tenaga honorer yang ada di sekolah diberikan upah bervariasi, yakni Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per bulan, tetapi ada pula yang hanya Rp 300 ribu per bulan.
BACA JUGA: Honorer Satpol PP Tolak jadi PPPK, Lega & Puas Seusai Bertemu Pak Luhut
"Upah yang diberikan sangat kecil, tidak manusiawi karena tidak dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Bagaimana dapat memikirkan peningkatan kualitas pendidikan yang menjadi harapan kita bersama,” ungkap Bodewin.
Penyesuaian kenaikan upah tenaga honorer akan dilakukan sesuai hasil kajian. Oleh karena itu, semua kepala sekolah wajib memasukkan data terbaru mengenai jumlah tenaga honorer yang ada saat ini dan besaran upah masing–masing melalui Dinas Pendidikan.
BACA JUGA: Gaji Guru Honorer Lebih Rendah dari Upah Buruh, Seharusnya Diatur Dalam Perpres
Menurutnya, data tersebut akan dijadikan patokan penyesuaian upah. Misalnya, ada yang sudah diberi upah Rp 1,5 juta per bulan, maka yang lain disamaratakan. Jika misalnya bisa dinaikkan Rp 2 juta per bulan, akan disesuakkan kebijakan yang ditempuh nantinya.
"Jadi, penyesuaian itu belum dapat dipatok berapa kenaikannya, tetapi yang jelas pasti ada akan kenaikan," ungkap Bodewin.
Dia berharap dengan adanya rencana penyesuaian kenaikan upah tersebut, tidak ada lagi tenaga honorer yang berkeluh kesah.
"Sehingga ke depan upaya peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan di kota Ambon, yang menjadi dambaan Pemerintah dan masyarakat dapat tercapai," kata Bodewin Wattimena. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi