Bodyguard pun Antri Tiket

Rabu, 09 Juni 2010 – 08:13 WIB
ANTRI - Salah satu lokasi antri pembelian tiket adalah seperti yang disediakan di gedung Aston Martin, Rivonia Street, Johannesburg. Foto: Yuyung Abdi/Jawa Pos.

SANDTON - Dalam sebulan terakhir, plasa atau mal bukan lagi menjadi satu-satunya jujugan orangSebab, ada satu lokasi lagi yang dipadati orang, yakni tempat penjualan tiket (ticketing center) Piala Dunia

BACA JUGA: Rooney Diminta Jaga Mulut

Dari sebelas ticketing center di Afsel, salah satunya ada di Sandton
Lokasinya di Laico Isle, di persimpangan Rivonia Road dan Linden Street atau di depan Hotel Don Suite.

Laico Isle baru buka pukul 09.00

BACA JUGA: Hooligan Argentina Dideportasi

Namun, mobil-mobil sudah berjajar memenuhi separo jalan
Itulah mobil para pembeli tiket

BACA JUGA: Kulit Putih Tandanya Aman

Umumnya mobil dihias dengan amakakluso (bendera pembungkus kaca spion) dan fleqi (bendera tempel di kaca samping) dari negara kontestan Piala Dunia seperti Portugal, Inggris, Argentina, hingga DenmarkAda pula mobil yang kapnya dibungkus bendera Brazil.

"Ya, itu mobil sayaKeren bukan" ucap Ricardo Quantano, 27, suporter Brazil asal Rio de Janeiro"Teman saya antre tiket di sanaSaya menunggu di mobilKalau dia capek, baru saya ganti," sambung Quantano.

Antre tiket di Sandton, kata Quantano, memang capek dan bikin boringOrang mau tidak mau harus betah berdiri berjam-jamMeski antre sejak pagi, belum tentu pembeli mendapatkan tiket hari ituBelum lagi cocok atau tidaknya tiket laga yang diinginkan dengan yang tiket yang tersedia.

"Saya sudah antre sejak siangTernyata tiket pertandingan yang saya inginkan sudah habis ketika saya baru mau masuk ke dalamTerpaksa, saya menonton laga lain," papar Pedro Nucho, 25, fans Brazil yang berdomisili di Afsel.

Meski masih pagi, antrean sudah panjang dan mengular sampai sekitar 100 meterMakin sore, antrean makin panjangPadahal, ticketing center di Sandton sudah tutup pukul 16.00Namun, kadang molor sejam karena menghabiskan stok sisa hari itu.

Capek bukan satu-satunya handicap antre tiketTindak kriminalitas seperti copet juga banyakHanya, umumnya orang enggan melapor ke polisi karena selain sulit melacak, juga dinilai hanya buang-buag waktu.

Di antara antrean itu tampak seorang pria berbadan tegap dan tinggi besarDilihat tampilannya, dia sangat jauh dari kesan calon penontonTernyata, dia memang orang suruhan, lebih tepatnya bodyguard.

"Orang sipil di sini banyak yang menggunakan jasa bodyguardYah, mereka mungkin takut karena tidak ada pengamanan khusus bagi pengantre tiket," kata Lily Hasan, warga Indonesia di Sandton.

"Saya sih sudah mendapat tiket sejak tiga bulan laluSaya beli di bank sehingga keamanannya terjaminJadi, tidak perlu antre berjam-jam dan takut dicopet seperti membeli sekarang ini," papar cewek yang sudah memegang tiket laga Argentina versus Nigeria itu.

Keamanan saat membeli tiket memang dipertanyakanKetika ratusan supoter dari berbagai negara datang membawa uang dalam jumlah tidak sedikit, petugas keamanan yang disiagakan terbilang sangat minimDi Sandton misalnya, hanya tampak satu dua petugas yang berjaga di pintu luar Laico IsleSayang, Jawa Pos tidak bisa melihat situasi di dalam karena pintu disesaki calon pembeli"Sebaiknya Anda tidak masuk sambil membawa tas besarTidak aman," kata petugas keamanan(dns/cfu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Samba Tampak Makin Meyakinkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler