"Tiga Deputi BI mengatakan dirampok, Boediono bersikap abu-abu, juga Ibu (Sri Mulyani)," kata Akbar, saat bertanya kepada Sri Mulyani, yang diperiksa Pansus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1)Boediono sendiri, saat diperiksa oleh Pansus pada Selasa (12/1) lalu, dianggap cenderung banyak tidak tahunya ketika menjawab pertanyaan yang diajukan.
Pada kesempatan itu, Akbar juga menanyakan soal tanggung jawab Sri Mulyani selaku Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang menyatakan bahwa Bank Century akan berdampak sistemik
BACA JUGA: 33 Panser Pindad Siap Operasi
"Jadi, yang mana tanggung jawab Ibu? Apakah penggelontoran dana Rp 632 M, atau Rp 1,2 triliun, atau Rp 6,7 triliun?" tanya Akbar.Sri Mulyani sendiri tidak menjawab pertanyaan itu
Menurut Menkeu yang sudah dua kali menjabat itu, pihaknya hanya memutuskan bahwa Bank Century akan berdampak sistemik jika tidak diselamatkan
BACA JUGA: KPK Tak Persiapkan Pengamanan Khusus untuk Anggodo
Sehingga melalui Komite Keuangan (KK), yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh Lembaga Penjamin Sementara (LPS), diberikan penyertaan modal sementara ke Bank Century.Namun mendengar itu, Akbar malah sempat kembali mengulangi pertanyaannya hingga tiga kali
Hingga akhirnya, karena terus didesak, Sri Mulyani menjawab bahwa tanggungjawab KSSK ada di kucuran sebesar Rp 632 Milyar
BACA JUGA: KPK Tetap Berharap Rutan Khusus Korupsi
"Tanggung jawab KSSK hanya di Rp 632 milyarSisanya silakan ditanyakan ke LPS," jawabnya.Terhadap pernyataan Sri Mulyani yang menyebut mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) mengetahui proses bailout Bank Century, Akbar meminta Pansus untuk melakukan klarifikasi terhadap JK, yang direncanakan akan hadir di Pansus pada Kamis (14/1) besok"Saya minta salah satu agenda Pansus dengan JK besok, adalah meminta klarifikasi soal pengakuan Sri Mulyani yang menyebut JK mengetahui bailout," usul Akbar kepada pimpinan Pansus, Idrus Marham(awa/fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikawal Ketat, Sri Mulyani Diberi Bunga
Redaktur : Tim Redaksi