Boediono Tidak Sepenuhnya Percaya Audit BPK

Selasa, 22 Desember 2009 – 15:13 WIB
JAKARTA - Mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono mengaku tidak sepenuhnya dapat menerima hasil audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang telah mengeluarkan opini bahwa BI tidak bersikap hati-hati dalam melaksanakan fungsi pengawasannya sebagai Bank SentralBoediono menganggap hasil audit BPK itu bukan kebenaran mutlak

BACA JUGA: Boediono: Krisis 2008 Mirip Situasi 98



"Kebenaran mutlak tidak ada di institusi negara
Saya tidak sepenuhnya bisa menerima dan percaya hasil audit investigasi BPK itu

BACA JUGA: Boediono Siap Tanggung Dunia-Akhirat

Karena itu saya punya pandangan alternatif yang saya harapkan juga bisa jadi bahan pertimbangan DPR," kata Boediono, saat dimintai keterangan oleh anggota Pansus Angket Century, di DPR Senayan Jakarta, Selasa (22/12).

Walaupun demikian, Boediono yang saat ini menjadi wakil presiden RI mengaku tetap menghormati BPK
"Saya tetap menghormati BPK, tapi hormati juga pandangan lain soal hasil audit investigasi BPK itu," harap Boediono.

Di tempat terpisah, pengamat ekonomi Kwik Kian Gie menilai jawaban-jawaban yang diberikan Boediono selama berlangsungnya proses dimintai keterangan oleh Pansus Angket adalah jawaban-jawaban yang tidak bertanggung jawab

BACA JUGA: Boediono Anggap Wajar Rapat Malam Hari

Kwik menyebut perubahan Peraturan Bank Indonesia tentang rasio kecukupan modal (CAR) dari minimal 8 persen menjadi 2,35 persen sehingga berujung pada pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) untuk Bank Century merupakan suatu kejanggalan

"Jika BI memberlakukan CAR delapan persen, jelas Bank Century tidak layak dapat FPJPLalu diturunkan menjadi 2,35 persen sehingga Bank Century dapat FPJP," tuding Kwik.
 
Karenanya Kwik menyesalkan alasan bahwa perubahan itu sebagai upaya menyelamatkan dunia perbankan di Indonesia saat ituKwik menegaskan bahwa semua pihak sudah tahu bahwa satu-satunya bank yang bermasalah adalah Bank Century"Katakan saja bahwa perubahan PBI itu untuk menyelamatkan Bank Century, sehingga tidak jadi debat kusir berkepanjangan," ujar Kwik.

Selain itu, Kwik juga mendesak Pansus Century untuk segera mengungkap siapa-siapa saja penerima aliran dana Bank Century"PPATK sudah mengidentifikasi beberapa nama yang diduga telah menerima aliran dana CenturyDPR harus mengejar nama-nama tersebut, jangan dibiarkan data PPATK tersebut ngambang lagi," pinta Kwik(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggodo Akhirnya Dicekal


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler