Boleh Salat Idulfitri di Masjid Jika 1.600 Sampel Negatif Corona

Senin, 18 Mei 2020 – 08:58 WIB
Petugas kesehatan memeriksa suhu tubuh seluruh jemaah yang memasuki Masjid Agung Nurul Islam, Kota Sawahlunto saat Jumatan (15/5) lalu. Foto: IST-diambil dari Padang Ekspres

jpnn.com, SAWAHLUNTO - Kota Sawahlunto, Sumatera Barat akan mendapat izin menggelar salat Idulfitri berjemaah di masjid atau di lapangan terbuka tahun ini, jika 1.600 sampel swab yang sedang diperiksa dinyatakan negatif.

Ya, saat ini sedang diperiksa 1.600 sampel swab di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Unand.

BACA JUGA: Wapres Menyayangkan Khofifah Mengizinkan Salat Idulfitri Berjemaah di Masjid

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan, sampel tersebut diambil dari seluruh kecamatan di Sawahlunto dengan sistem pool test yang ditangani Kepala Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Unand, dr Andani Eka Putra.

“Dalam pool test ini, masing-masing kecamatan diambil sebanyak 400 sampel swab dengan sistem multi stage sampling,” tutur Irwan seperti dilansir Padang Ekspres, Minggu (17/5).

BACA JUGA: Ikut Imbauan Kementerian Agama, Ganjar: Saya Salat Idulfitri di Rumah

Sampel tersebut diperiksa pihak laboratorium dalam tiga hari ke depan.

Sekarang sedang menunggu hasil pemeriksaan sampel itu, diperiksa tiga hari lagi.

BACA JUGA: Penjelasan Gubernur Jatim Soal Pelaksanaan Salat Idulfitri di Wilayahnya

"Jika hasilnya negatif, Sawahlunto satu-satunya yang bisa salat Idulfitri bersama di masjid nantinya. Namun jika ada positif, tentu harus ditelusuri, kecamatan mana. Nanti dibuat lagi kebijakan sesuai kearifan lokal. Acuannya tetap Maklumat MUI Sumbar,” kata Irwan.

Menurutnya, langkah maju Kota Sawahlunto yang berhasil mempertahankan zona hijau Covid-19 hendaknya menjadi contoh bagi daerah lain.

Kota itu bisa jadi daerah zona hijau melalui peraturan yang tegas dan ketat untuk orang keluar-masuk serta didukung kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan.

“Penyebaran virus ini terjadi ketika ada di antara orang keluar-masuk terpapar. Jika tegas dan ketat, maka orang yang masuk ke suatu daerah itu hanya yang benar-benar sehat,” ulasnya.

Sebelumnya, salat Jumat di Masjid Agung Nurul Islam, Kota Sawahlunto, telah berlangsung sejak Jumat (15/5) lalu dan diikuti ratusan jemaah.

Ini pertama kali dilakukan sejak kegiatan di rumah ibadah ditiadakan akibat pandemi Covid-19 melanda Sumbar.

Wali Kota Sawahlunto Deri Asta menjelaskan, salat Jumat di 80 persen masjid di kotanya itu diperbolehkan berdasarkan kesepakatan bersama Forkompinda, MUI dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Sawahlunto.

Kebijakan itu merujuk surat MUI Sumbar kepada gubernur dan wali kota/ bupati se-Sumbar untuk memfasilitasi umat untuk salat Jumat.

Hingga Minggu (17/5) kemarin, Kota Sawahlunto masih tercatat sebagai salah satu dari tiga daerah di Sumbar yang masih konfirmasi kasus Covid-19. Dua daerah lainnya yakni Kabupaten Sijunjung dan Kota Solok. (esg/padangekspres)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler