Bolehkah Ibu Hamil Minum Obat Mag?

Senin, 02 September 2019 – 23:40 WIB
Ilustrasi logo seseorang hamil. Foto: Antara

jpnn.com - Selama masa kehamilan, ibu hamil kerap mengalami mual dan muntah. Kondisi ini sebenarnya normal terjadi, tapi bisa juga tanda mag atau dispesia. Lalu jika ternyata ibu hamil mengalami mag, bolehkah minum obat mag untuk mengatasinya?

Pada awal kehamilan, mual dan muntah terjadi karena peningkatan hormon human chorionic gonadotropin (hCG). Secara normal, hormon tersebut dikeluarkan untuk menjaga pertumbuhan janin pada trimester pertama.

BACA JUGA: Ini Deretan Makanan yang Perlu Dihindari Selama Masa Kehamilan

Pada trimester kedua dan ketiga, ibu hamil juga bisa mengalami mual dan muntah akibat naiknya asam lambung. Hal ini terjadi karena hormon saat hamil – yaitu  progesteron – cenderung membuat asam lambung diproduksi lebih banyak dan membuat pergerakan saluran cerna, termasuk lambung, lebih lambat.

Akibatnya, ibu hamil akan mudah mengalami gejala mag seperti mual, muntah, perut kembung atau begah, rasa cepat kenyang, sering serdawa, dan nyeri ulu hati. Ini bisa terjadi pada usia kehamilan berapa pun, tetapi paling sering dikeluhkan terjadi pada usia kehamilan 27 minggu ke atas.

BACA JUGA: Durian Bisa Menyebabkan Keguguran?

Bolehkah ibu hamil mengonsumsi obat mag?

Bila pada orang dewasa biasa gejala mag bisa dengan mudah diatasi dengan mengonsumsi obat mag, lain halnya dengan ibu hamil. Ibu hamil harus ekstra hati-hati dalam mengonsumsi obat, termasuk obat mag. Pasalnya, obat-obatan tersebut dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin.

BACA JUGA: Benarkah Wanita Lebih Rentan Kena Mag?

Kalaupun gejala mag sangat mengganggu, ibu boleh mengonsumsi obat mag golongan antasida yang biasanya mudah diperoleh secara bebas di apotek. Antasida sendiri bekerja sebagai penetralisir asam lambung, sehingga gejala mag akan berkurang. Obat ini dinyatakan cukup aman untuk ibu hamil karena tidak menyebabkan efek sistemik pada tubuh. 

Kendati demikian, antasida tetap memiliki efek samping. Obat ini dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Padahal, ibu hamil sangat memerlukan zat besi untuk mencegah terjadinya anemia pada masa kehamilan.

Karena itu, bila ibu hamil ingin mengonsumsi antasida, pastikan tidak bersamaan dengan suplemen zat besi yang biasanya diberikan oleh dokter pada ibu hamil. Berikan jeda kurang lebih 1-2 jam sebelum mengonsumsi suplemen zat besi tersebut.(klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Batuk Saat Hamil, Apa Dampaknya bagi Janin?


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler