jpnn.com - MOSKOW - Aroma busuk mengiringi persiapan Kejuaraan Dunia Atletik 2013. Dua sprinter papan atas dunia, Tyson Gay dan Asafa Powell, terbukti doping menjelang event dua tahunan itu. Beruntung, ada Usain Bolt. Sprinter Jamaika tersebut menjadi bintang yang menerangi event yang diselenggarakan di Stadion Luzhniki, Moskow, Rusia, itu.
Bolt berhasil merebut tiga emas di Moskow. Dia bersama tim lari estafet 4 x 100 meter Jamaika menjadi yang tercepat pada perlombaan hari terakhir Minggu waktu setempat (18/8). Sebelumnya, Bolt juga merebut emas dari nomor lari 100 meter dan 200 meter.
BACA JUGA: PSSI - LPIS Meeting
Bukan hanya Bolt atlet Jamaika yang merebut tiga emas. Sprinter putri Shelly-Ann Fraser-Pryce juga menyumbangkan emas yang sama. Raihan dua atlet itu sudah cukup mengantarkan Jamaika menduduki peringkat ketiga klasemen akhir peraih medali. Rusia menjadi juara umum dengan tujuh emas. Amerika Serikat berada di urutan kedua, juga dengan enam emas namun lebih unggul jumlah medali perak dari Jamaika.
Tiga emas dari Moskow membuat raihan medali Bolt di ajang kejuaraan dunia menjadi delapan emas dan dua perak. Itu menjadikan dia sebagai atlet terhebat sejagat dalam sejarah. Dia menyalip rekor Carl Lewis yang membukukan delapan emas, satu perak, dan satu perunggu, di kejuaraan dunia. "Saya telah bekerja keras dan akan terus bekerja keras. Saya berusaha menciptakan waktu terbaik di setiap lomba," ujar Bolt sebagaimana dikutip AFP.
BACA JUGA: Nadal Kembali ke Dua Besar
Di kejuaraan dunia kali ini, Bolt memang tak mampu memperbaiki rekor dunia yang diciptakannya di 100 meter dan 200 meter. Namun, dia berpeluang melakukannya karena masih menyisakan dua kejuaraan tahun ini. Yaitu, Diamond League Zurich di Swiss dan Brussels di Belgia.
Dengan mentalitas tanpa beban, tak mustahil dia justru bisa memperbaiki catatan waktunya di dua ajang tersebut. "Segalanya masih mungkin. Itu sudah menjadi moto saya di olahraga ini," kata Bolt.
BACA JUGA: Sidang Komdis di Medan Besok Diputuskan
Tim estafet putra Jamaika meraih emas setelah mencatatkan waktu 37,66 detik. Mereka unggul hingga 0,3 detik dari peraih medali perak, yaitu tim AS. Sedangkan Kanada meraih perunggu setelah peringkat ketiga lomba, Inggris, didiskualifikasi karena kesalahan perpindahan baton.
Sementara itu, beberapa jam sebelumnya, Frase-Pryce memenuhi ambisi meraih tiga emas di kejuaraan dunia. Dia menjadi anchor bagi timnya di estafet 4 x 100 meter. Tim Jamaika mencatatkan waktu 41,29 detik, diikuti tim AS dan Inggris.
Frase-Pryce memang masih meraih lima emas di kejuaraan dunia. Namun, tiga emas yang diraihnya di Moskow membuat dia bersanding dengan Felix untuk perolehan medali terbanyak di satu kejuaraan dunia. Felix meraih tiga emas di Osaka 2007.
"Tiga emas benar-benar sesuatu yang sangat berharga. Sprint putri telah berada di jalur yang benar untuk mendapatkan apresiasi lebih baik," ucap Frase-Pryce. (ady/c17/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marquez Sapu Bersih GP Amerika
Redaktur : Tim Redaksi