jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Densus 88 Antiteror Polri terus bergerak menelusuri keberadaan pelaku teror setelah terjadi serangan bom bunuh diri di Katedral Makassar, Minggu (28/3) lalu.
Listyo menyebut khusus di Makassar, Densus 88 menangkap sekitar 30 orang yang diduga berkaitan dengan aksi bom bunuh diri.
“Kemudian untuk (serangan) di Mabes Polri untuk sampai saat ini masih satu orang saja alone wolf. Lalu kami lakukan pengembangan di Jawa Timur kemudian di Yogyakarta,” ujar Listyo kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (3/4).
Menurut Listyo, penangkapan yang dilakukan di Jatim dan Yogyakarta itu bagian dari upaya Densus 88 memberantas jaringan teroris di Indonesia.
BACA JUGA: Mantan Napi Terorisme Ungkap Tren Baru, Perempuan Lebih Militan jadi Pelaku Aksi Teror
“Kelompok ini sudah kami pantau ini yang tentunya harus diawasi dan dilakukan langkah penindakan,” tambah mantan Kapolda Banten ini.
Jenderal bintang empat ini memastikan Densus 88 tidak akan berhenti menindak para pelaku teror yang masih belum ditangkap.
BACA JUGA: Pengemudi Fortuner Acungkan Pistol Tak Layak Dijuluki Koboi, Cocoknya Teroris Jalanan
“Jadi, sampai saat ini total kurang lebih dari rangkaian (penangkapan) di Jakarta, Makassar, Jatim, dan Yogyakarta ada 55 sampai 60 orang diamankan,” terang Listyo.
Mantan Kabareskrim Polri ini menambahkan penindakan yang dilakukan Densus 88 ini juga untuk menjamin keamanan umat Kristiani yang tengah menjalankan rangkaian ibadah.
“Harapan kami dalam beberapa hari ke depan kami bisa terus melakukan langkah-langkah (penangkapan) di lapangan dalam rangka melaksanakan pengamanan sehingga seluruh perayaan selesai,” pungkas Listyo. (cuy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan