Bom Daya Ledak Dahsyat belum Sempat Diledakkan

Jumat, 15 Januari 2016 – 02:33 WIB
Suasana pengepungan pelaku Bom/ Nathalia

jpnn.com - JAKARTA - Aksi teror bom bunuh diri dan penembakan oleh kelompok teroris yang diduga jaringan ISIS di Indonesia, Kamis (14/1), sekitar pukul 10.55 menjadi catatan kelam awal tahun di negeri ini. 

Kelompok teroris membabibuta melakukan penyerangan. Kejadian berawal dengan aksi ledakan di cafe Starbucks, kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. 

BACA JUGA: Anak Buah Mega Langsung Dijebloskan ke Tahanan

"Diduga ledakan bom bunuh diri," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan, Kamis (14/1), di Mabes Polri. 

Lalu di depan Starbucks, waralaba dari Amerika Serikat, itu terlihat dua pelaku membawa senjata laras pendek menembak membabibuta ke arah masyarakat. "Pelaku menyandera dua warga negara asing ke tempat parkir," jelas Anton. 

BACA JUGA: Jantung Ibu Kota Diserang, Pimpinan BIN Harusnya Malu!

Kemudian ledakan kedua dan penyanderaan. Petugas polri mengepung area. Namun, pelaku melawan. "Pelaku membabibuta menembak satu warga sipil dan warga negara Belanda," paparnya. 

Tak cuma itu. Pelaku juga melempar dua bom lempar. Salah satunya ke arah petugas. Baku tembak tak terhindarkan. "Alhamdulillah dua pelaku dilumpuhkan," tegasnya. 

BACA JUGA: Wahai Penyelenggara Negara, Simak Peringatan Bos KPK Ini

Itu bukan akhir dari penyerangan. Pelaku kemudian masuk ke pos polisi lalu lintas depan gedung Sarinah. Di situ terjadi bom bunuh diri. Lima anggota Polri terluka. Ada pula warga sipil yang menjadi korban. 

Polisi kemudian melakukan penyisiran untuk memastikan tidak ada bom lain yang diletakkan pelaku. Polisi berhasil melumpuhkan pelaku yang menyandera. "Mereka meninggal di tempat," ujarnya.  

Polisi masih mendalami identitas pelaku. Semuanya masih di dalami. Polisi pun berhasil mengumpulkan rekam jejak para pelaku maupun kelompoknya yang kesemuanya merupakan warga Indonesia. "Dugaan kuat ini dari kelompok ISIS," tegas Anton. 

Memang Anton menegaskan, dua bulan lalu sudah ada warning saat kejadian teror di Perancis. Salah satu petinggi ISIS di Suriah, kata dia mengatakan akan ada "konser" di Indonesia. "Indonesia akan jadi berita internasional," ungkapnya.

Rangakaian penyerangan itu dilakukan dengan matang. Polisi menemukan bom rakitan, gotri, paku, baut-baut, pistol organik maupun rakitan. 
"Bukan pistol polisi," katanya. 

Yang pasti, kata Anton, para pelaku juga membawa bom yang daya lesaknya cukup besar. Lima bom itu ada di ransel-ransel pelaku. "Kalau meledak lumayan dahsyat, tapi untung tidak meledak," tegasnya. Bom pertama yang diledakkan adalah pancingan. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadapi Teror, Pemerintah Dipuji KIP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler