jpnn.com - Mendengar adanya peledakan bom di Surabaya Minggu pagi (13/5) membuat penyanyi Astrid Sartiasari terenyak dan sangat prihatin. Dalam sepekan, peristiwa tragis terjadi beruntun.
Setelah kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Depok, ada pengeboman di Surabaya. ”Ini sudah 2018, kok masih aja mudah dipecah belah melalui isu agama,” ujarnya.
BACA JUGA: Bom Surabaya, PGI dan KWI Desak DPR Sahkan UU Antiteroris
Perempuan 36 tahun itu teramat sedih mendengar ada korban anak-anak. ”Mau ibadah lho itu,” ucapnya miris. Terlebih, peledakan bom tersebut terjadi di Surabaya, kota kelahirannya yang selama ini terbilang aman.
Keluarga Astrid pun masih tinggal di Surabaya. ”Tadi pagi (kemarin, Red) sempat panik karena mama-papa nggak bisa ditelepon,” tutur pelantun Lingkaran tersebut. Apalagi, rumahnya tak begitu jauh dari kawasan Jalan Diponegoro, salah satu titik lokasi ledakan.
BACA JUGA: Bom Surabaya Tidak Ganggu Perekonomian
Setelah mendapat kabar mereka baik-baik saja, Astrid baru bisa tenang. Astrid juga mengkhawatirkan kondisi teman-temannya di Kota Pahlawan. ”Kami ada grup WhatsApp sahabat dari zaman SMA. Meski berbeda-beda agama, saling respek, dan sama-sama mengecam peristiwa ini,” paparnya.
Astrid berharap peristiwa memilukan tersebut segera berlalu dan tidak terulang. Dia yakin masyarakat tetap bisa bersatu dan tidak terprovokasi karena teroris adalah musuh bersama. ”Harus tetap waspada dan peka terhadap lingkungan sekitar,” ucapnya.
BACA JUGA: Terlalu Sedih
Selain itu, Astrid mengingatkan untuk menjaga empati dengan tidak menyebarkan foto korban. Serta, tidak menyebarkan informasi yang belum tentu benar. ”Kroscek lebih dulu,” lanjutnya. (nor/c17/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teroris Maha Zalim, Masyarakat Tak Boleh Ciut Nyali
Redaktur & Reporter : Adil