Teroris Maha Zalim, Masyarakat Tak Boleh Ciut Nyali

Senin, 14 Mei 2018 – 05:57 WIB
TB Hasanuddin saat masih memimpin Komisi I DPR dalam sebuah rapat kerja di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin yang kini menjadi calon gubernur Jawa Barat menyatakan, terorisme merupakan tindakan zalim yang biadab dan di luar nalar kemanusiaan. Menurutnya, tindakan kelompok penganut radikalisme yang terus menebar teror di Indonesia jelas tak boleh dibiarkan lagi.

Hasanuddin menyatakan hal itu guna merespons aksi teror yang menyasar tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5). "Menyerang, menghabisi nyawa manusia yang tak berdosa adalah tindakan yang maha zalim yang harus kita hentikan," ujarnya.

BACA JUGA: Waketum MUI Tegaskan Terorisme Sudah Jadi Musuh Bersama

Pensiunan TNI berpangkat mayor jenderal yang pernah menimba ilmu antiteror di Prancis itu menambahkan, aksi teroris bertujuan menakuti masyarakat dan merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itu Hasanuddin menegaskan, negara harus segera melakukan tindakan tegas dan memberangus kelompok-kelompok teror sampai akar-akarnya.

Menurutnya, pemerintah bisa menggunakan segala potensinya untuk memberangus terorisme yang mengancam keutuhan negara. "Radikalisme yang melahirkan teror itu tidak boleh hidup di Indonesia," tutur politikus PDI Perjuangan itu.

BACA JUGA: Pimpinan Ormas Katolik Mengecam Aksi Kejahatan Terorisme

Selain itu, Hasanuddin juga mengajak masyarakat agar makin waspada terhadap kelompok ekstrem. Sebab, memberantas terorisme juga menjadi tugas seluruh masyarakat.

Untuk itu, katanya, unsur pemerintah daerah hingga tingkatan pengurus rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) pun harus ikut aktif memerangi terorisme. Upaya yang dilakukan bisa melalui identifikasi kegiatan kelompok radikal di tengah-tengah masyarakat.

BACA JUGA: Mervin Komber Kecam Aksi Teror Bom di Surabaya

"Ini bukan hanya tugas polisi. Kita harus bahu membahu melawan teror," tegas tokoh yang beken disapa dengan panggilan Kang Hasan itu.(rmo/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bom Surabaya, Presiden Joko Widodo Diminta Evaluasi BIN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler