jpnn.com - JAKARTA -- Kepala Unit Narkoba Polresta Palembang, Sumatera Selatan, Aiptu MA roboh diterjang empat peluru Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel, Senin (15/8.
MA ditembak saat hendak kabur bersama tiga rekannya. MA diduga mengawal transaksi satu kilogram sabu-sabu. MA kini sudah diamankan di Polda Sumsel.
BACA JUGA: Demi Pujaan Hati, si Abang Rela jadi Polisi Gadungan
Peristiwa ini tidak bisa didiamkan begitu saja. Komisi III DPR meminta Polda Sumsel mengusut tuntas jaringan Aiptu MA.
"Polda perlu menelusuri jaringan Aiptu MA untuk menunjukkan keseriusan Polri dalam upaya pembersihan institusi," ujar anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy, Jumat (19/8).
BACA JUGA: Ke Rumah Wanita Teman SMA saat Malam, Pak Kades Bilangnya Silaturahmi
Ia menilai kejadian ini sungguh membuat citra polisi semakin tidak baik di masyarakat. Menurut dia,
Kanit Narkoba yang seharusnya memburu pedagang haram malah mengawal transaksi.
"Kejadian ini seolah membenarkan testimoni Fredi Budiman bahwa banyak bandar yang dibekingi oknum aparat sehingga aman dalam menjalankan transaksi," kritik Aboe.
BACA JUGA: Pegawai Bank Cantik Diduga Bobol Rekening Nasabah Rp 8 Miliar
Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini menambahkan, penelusuran jaringan Aiptu MA sebaiknya dilakukan oleh provost atau diserahkan kepada BNN untuk menghindari konflik kepentingan.
Penelusuran dapat dilakukan dengan melihat aliran transaksi keuangan yang dilakukan oleh Aiptu MA.
Selain itu dapat pula dilihat dari SMS dan pola komunikasi lain yang digunakannya. "Keseriusan aparat dalam menelusuri jaringan mafia narkoba yang demikian akan menjadi nilai tambahan dalam penilaian masyarakat," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kerja di Kafe, Pas Temani Tamu Pria Pacarnya Datang...Haduuh
Redaktur : Tim Redaksi