Boni Hargens Bilang, Kelompok Garis Keras Sedang Konsolidasi

Rabu, 06 Desember 2017 – 14:45 WIB
Boni Hargens. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens menilai, penggunaan isu agama akan menjadi tantangan yang serius bagi Pemerintahan Joko Widodo jelang Pemilu 2019.

Pasalnya, kelompok garis keras diprediksi berafiliasi dengan kekuatan politik yang ingin mencalonkan lawan Jokowi pada Pemilihan Presiden 2019. Karena itu, penggunaan isu agama kemungkinan bakal digoreng sedemikian rupa.

BACA JUGA: Golkar Undang Kader di Seluruh DPRD, Nih Tujuannya

"Paling tidak terlihat dari semakin seriusnya kelompok garis keras terus melakukan konsolidasi dan makin terlihat sebagai gerakan politik ketika Reuni 212 membicarakan agenda politik 2019," ujar Boni di Jakarta, Rabu (6/12).

Menurut Boni, hal tersebut merupakan tantangan yang cukup berat, jika Jokowi maju kembali sebagai calon presiden pada Pemilu 2019 mendatang.

BACA JUGA: Menko Darmin Yakin Pilkada Dongkrak Perekonomian

"Saya kira tantangan juga datang dari internal. Kohesi antarpartai pemerintah sepertinya bakal melemah terkait pertarungan 2019," ucapnya.

Masing-masing partai, kata Boni, tentu ingin menjadi pemenang pemilu legislatif dan ingin menjadi kekuatan utama yang mendukung Presiden Jokowi di Pemilu 2019 mendatang.

BACA JUGA: Hanura Siapkan Kader Perempuan Untuk Maju Sebagai Caleg

Akibatnya, energi akan terkuras untuk “perang dingin” antarsesama pendukung pemerintah, daripada memikirkan perlindungan terhadap Presiden Jokowi dari berbgai serangan kelompok garis keras dan perjuangan memenangkan Pilpres 2019.

"Karena itu saya kira kriteria calon wakil presiden Jokowi nantinya harus tokoh pekerja yang mempunyai rekam jejak baik dalam hal kepemimpinan. Bukan seorang politikus yang senang menebar pesona. Kemudian, mampu mengendalikan dan meredam kekuatan kelompok radikal," pungkas Boni.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanura Butuh 260 Kader Perempuan


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler