jpnn.com, JAKARTA - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens meminta mahasiswa tetap menjaga muruah demonstrasi sebagai gerakan moral. Menurut Boni, gerakan mahasiswa merupakan gerakan moral untuk merawat demokrasi.
Hal ini disampaikan Boni Hargens dalam diskusi PB HMI bertajuk "Beda UU KPK dan Revisi UU KUHP Guna Mengawal Aksi Mahasiswa di Era Demokrasi yang Santun dan Berkeadilan" di Sekretariat PB HMI, Jalan Sultan Agung, Jakarta, Senin (14/10/2019).
BACA JUGA: Bamsoet Ajak Masyarakat Ketuk Hati Mahasiswa Agar Tak Demo di Pelantikan Jokowi
"Gerakan mahasiswa adalah gerakan moral, maka HMI dan organisasi kemahasiswaan lainnya sebagai bagian dari kelompok mahasiswa mempunyai tugas sejarah untuk merawat roh demokrasi ini,” ujar Boni.
Menurut Boni, demonstrasi atau gerakan mahasiswa sebagai wujud kebebasan berpendapat merupakan sesuatu yang sah dan dijamin oleh konstitusi. Termasuk gerakan mahasiswa yang mengkritisi UU KPK hasil revisi dan sejumlah RUU yang sudah dibahas DPR dan pemerintah. Demokrasi, kata Boni, tidak pernah menghalalkan kekerasan.
BACA JUGA: Soal Rencana Demo Mahasiswa Besar-besaran, Begini Kata Puan Maharani
“Tetapi jangan melakukan aksi vandal, kekerasan, dan melukai aparat keamanan. Tidak ada gunanya melakukan aksi sambil merusak fasilitas-fasilitas publik. Karena itu, saya meminta teman-teman mahasiswa untuk tidak menyerang aparat Polri dan TNI ketika melakukan aksi massa dan jangan merusak fasilitas publik," imbuh dia.
Boni yang juga merupakan aktivis 1998 ini mengingatkan para mahasiswa bahwa kekuatan dari suatu gerakan atau demonstrasi tidak terletak pada jumlah batu yang dilemparkan ke aparat atau banyaknya fasilitas publik yang rusak.
Menurut dia, kekuatan dari gerakan adalah gagasan, ide, opini dan pendapat dari mahasiswa yang bisa menggugah rakyat dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
“Demonstrasi bagian dari demokrasi tetapi jangan sampai dipolitisasi oleh kelompok yang ingin mengail di air keruh. Jangan sampai ada yang memanfaatkan gerakan mahasiswa demi kepentingan ekonomi politik," pungkas Boni.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich