jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens menilai pidato kebangsaan Partai Demokrat yang disampaikan Agus Harymurti Yudhoyono di Surabaya Jawa Timur adalah terobosan besar yang tidak hanya menguntungkan partai Demokrat tetapi juga untuk kepentingan bangsa.
Dalam pidato berjudul “Indonesia untuk Semua”, AHY tampil cerdas dan kritis mengkritisi praktik kampanye pilpres 2019 yang didominasi politik identitas. Narasi yang memecahbelah persatuan karena penonjolan identitas agama secara berlebihan oleh kelompok politik tertentu merupakan ancaman bagi masa depan Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika.
BACA JUGA: Kekompakan Jokowi-Maruf dengan Baju Putih di Debat Terakhir
“Dalam pidato hari ini, saya melihat dengan jelas dua hal pada diri AHY. Pertama, AHY adalah masa depan Demokrat. SBY telah sukses melakukan regenerasi politik meski itu adalah keluarganya sendiri. AHY mampu menampilkan dirinya sebagai anak muda yang cerdas dan visioner,” kata Boni Hargens dalam keterangan persnya, Sabtu (13/4).
Kedua, AHY dalam seluruh narasi pidatonya telah mejadi juru kampanye Jokowi-Maruf yang hari ini melakukan kampanye akbar di Gelora Bung Karno di Jakarta. Narasi “Indonesia untuk Semua” atau kalimat “jangan lelah mencintai Indonesia” yang muncul dalam pidato AHY adalah narasi politik yang sejak 2014 dibangun Jokowi.
BACA JUGA: Begini Respons AHY Terkait Kabar Demokrat Keluar dari Koalisi Prabowo - Sandi
Menurut Boni, dalam bulan-bulan terakhir menjelang Pilpres 17 April 2019, narasi kebangsaan itu semaki kencang dikumandangkan oleh Jokowi dan para pendukungnya.
“Itu sebabnya, saya menilai pidato AHY hari ini di Surabaya adalah bentuk dukungan langsung dan konkret dari AHY dan partai Demokrat terhadap Jokowi-Maruf,” katanya.
Menurut Boni, kesimpulan dirinya ini berangkat dari preseden sebelumnya yaitu kritk SBY terhadap kampanye akbar Prabowo-Sandi sebelumnya yang dinilai SBY terlalu eksklusif karena menonjolkan secara berlebihan simbol identitas.
BACA JUGA: Dahnil: Ustaz Abdul Somad Tidak Netral, Artinya Jokowi Kalah
“Saya juga melihat sendiri para peserta yang hadir dalam kampanye Prabowo itu kebanyakan adalah massa politik PKS dan bekas-bekas HTI yang selama ini berteriak tentang khilafah,” kata Boni.
Boni menegaskan kritik SBY mencapai penyempurnaannya melalui pidato politik AHY hari ini. Jika Demokrat tetap menjaga konsistensi prinsip politiknya yang nasionalis, Boni yakin partai ini suatu waktu ke depan akan mengalami kebangkitan kembali atau re-awakening.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiai Maruf Bangga Standar Halal Indonesia jadi Acuan Dunia
Redaktur & Reporter : Friederich