Bonita dan Antan Bintang Dikembalikan ke Habitannya

Senin, 29 Juli 2019 – 23:02 WIB
Proses pelepasliaran Harimau Sumatera oleh KLHK. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya - Yayasan ARSARI Djojohadikusumo (PR-HSD Yayasan ARSARI) melepasliarkan dua ekor Harimau Sumatera ke hutan di Riau, Senin (29/7).

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Wiratno mengatakan, dua ekor harimau itu bernama Bonita (betina) dengan usia delapan tahun dan Atan Bintang (jantan) berusia empat tahun.

BACA JUGA: Harimau Sumatera yang Tersisa di Sumut Diperkirakan Hanya 35 Ekor

BACA JUGA: Final Piala Indonesia: PSM Minta Tetap Main di Makassar, Persija Usulkan tanpa Penonton

Sebelumnya, kedua harimau tersebut telah menjalani serangkaian proses penyelamatan dan proses rehabilitasi.

BACA JUGA: BBKSDA Pastikan tidak Evakuasi Harimau yang Tewaskan Warga

“Pelestarian satwa dapat berhasil apabila semua pihak bekerja bersama. Saat ini populasi Harimau Sumatera di habitat alaminya tersisa 603 individu yang tersebar di 23 kantong habitat,” kata Wiratno dalam keterangannya, Senin.

Wiratno menuturkan, harimau bernama Bonita diselamatkan dari areal kebun PT. TH Indo Plantations, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir pada 3 Januari 2018. Sementara Atan Bintang dievakuasi dari pemukiman warga pada 18 November 2018 di Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir.

BACA JUGA: Pekerja PT Riau Indo Agropalma Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Keduanya kemudian dilakukan rehabilitasi di PR-HSD. Secara total, pelepasliaran sepasang harimau ini menambah jumlah harimau yang dilepasliarkan ke habitat alaminya hasil dari rehabilitasi di PR-HSD menjadi empat individu.

Hashim Djojohadikusumo selaku penggagas dan pendiri PR-HSD menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus membantu pemerintah melestarikan dan menambah jumlah populasi Harimau Sumatera.

“Sejak diresmikan oleh Menteri LHK pada 29 Juli 2017 lalu, PR-HSD telah melakukan rehabilitasi terhadap enam individu harimau yang kemudian berhasil dilepasliarkan ke habitat alaminya,” ujar Hashim.

Sekarang ini, pihaknya masih merawat satu ekor harimau yang baru saja diselamatkan dari Padang Lawas, Sumatera Utara.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Dikabarkan Bakal Kunjungi Pelatihan Paskibraka di Cibubur

Menurut Hashim, Harimau Sumatera merupakan simbol kelestarian ekosistem dan keberadaannya hanya dimungkinkan jika hutan dan lingkungan sebagai habitat masih terjaga.

Pelepasliaran sepasang Harimau Sumatera oleh KLHK dan PR-HSD ini bertepatan dengan perayaan Hari Harimau Sedunia yang dirayakan setiap 29 Juli. Pelepasliaran ini juga menjadi rangkaian acara menuju Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2019 yang puncaknya akan diselenggarakan pada 7 Agustus 2019 di Batam. (cuy/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kondisi Luka Berangsur Pulih, Kaki Inung Rio Batal Diamputasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler