jpnn.com - Ratusan bonsai memenuhi pelataran Mendalo Mart, Kota Jambi, pekan lalu. Ada beberapa koleksi bonsai milik anggota PBBI (Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia) yang ditawar hingga Rp 1 miliar.
YANI TAYIB - Jambi
BACA JUGA: David Beckham Datang Lagi ke Indonesia, Ini Kalimat Candanya
SEBANYAK 222 bonsai dengan berbagai jenis ikut serta dalam perlombaan yang diadakan PBBI pada Pekan lalu di Mandala Mart Talang Bakung, yang dinilai oleh 37 juri dari PBBI pusat.
Dari ajang ini terungkap bahwa ternyata banyak sekali penggemar dan pengoleksi bonsai di Jambi, dari berbagai profesi dan kalangan. Bahkan lomba inipun diikuti oleh peserta dari luar kota seperti Medan, Bengkulu, Palembang dan kota lainnya.
BACA JUGA: Usaha Kreatif 4 Mahasiswi Akper, Dekorasi Mini, Cantik
Melihat-lihat tanaman bonsai yang dipamerkan membuat Wartawan Jambi Ekspres (Jawa Pos Group) tertarik untuk mengetahui keunikan tanaman ini. Sebagian penggemar Bonsai yang ditemui dalam pameran tersebut mengatakan bahwa menanam sampai merawat bonsai itu merupakan suatu hobi yang menyenangkan. Selain menyenangkan, Bonsai juga memiliki nilai jual yang tinggi.
Salah satu peserta pameran yakni Billy Towira, mengatakan dirinya menyiapkan 9 jenis Bonsai dalam perlombaan Nasional Bonsai. Kesembilan jenis Bonsai itu antara lain, Bonsai Sianci, Bonsai Lohansung dan selebihnya Bonsai Anting Putri.
BACA JUGA: Kawah Gunung Ijen Keluarkan Gas Beracun, Tenggorokan Panas
Kecintaannya pada bonsai sudah muncul sejak puluhan tahun lalu. Billy memang sudah lama berkecimpung dalam hobinya yang diwarisi dari orangtuanya. Dia menyebutkan, puluhan Bonsai telah dilepas dan puluhan juga yang masih menjadi koleksinya.
Ia juga pernah melepas Bonsainya dengan nominal yang cukup tinggi yaitu Rp 550 juta. Bonsai paling tinggi yang dilepas seharga Rp 550 juta dan itu seimbang dengan nilai seni Bonsai yang ia buat dan rawat dengan sedemikian rupa.
"Saya juga memiliki Bonsai jenis Anting Putri yang ditawar seharga Rp 1 Miliar. Tapi belum Saya jual. Saya masih sayang," terangnya.
Bonsai yang pernah dihargai Rp 1 miliar inipun masih terus dirawatnya agar lebih cantik. "Waktu itu pernah ada yang nawar Rp 500 juta, tapi baru-baru ini ditawar Rp 1 M, tapi nggak Saya lepas. Karena karya seni ada yang nggak bisa dinominalkan,” terangnya.
Lain Billy lain pula dengan penggemar Bonsai satu ini, Hermanto. Dia menyebutkan bahwa dirinya menekuni hobi mulai dari dua tahun yang lalu. Meski baru namun Ia tetap total ketika merawat bonsainya.
"Perawatan untuk Bonsai ini gampang-gampang susah. Gampang bagi orang yang sudah biasa, tapi susah untuk yang baru memulai dan membutuhkan kesabaran yang ekstra,” kata Hermanto.
Berbicara mengenai nilai jual bonsai. Misran, sepertinya punya penilaian yang sama. Baginya Bonsai tak bisa dinilai dari besaran uang yang diberikan. Bonsai sudah bersatu dengan seni namun saat ini ia mengakui bahwa bonsai sudah menjadi investasi baru.
“Untuk jenis Bonsai yang memiliki nilai jual dilihat dari keunikan, seni yang diberikan pada bentuk pohonnya, gerak dasar pohon dan lainnya," ujar Misran.
Untuk menjadikan Bonsai tanaman yang cantik Misran membutuhkan kreativitas yang tinggi. Penjiwaan dalam penataan Bonsai juga diperlukan agar Bonsai yang ditata bisa cantik tentunya diimbangi dengan perawatan intensif.
Rata-rata dari peserta pameran ini memang memiliki beragam kolekai bonsai. Memang tidak semua koleksi bonsai mereka pamerkan. Namun dari keseluruhan tanaman bonsai yang dipamerkan adalah tanaman andalan para peserta. (**/)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nyak Sandang, Penyumbang Pembelian Pesawat Pertama RI
Redaktur & Reporter : Soetomo