BACA JUGA: SMS Mesra Si Codet
Betapa tidak, meski berusia cukup renta, Hilal masih berani membooking Kartiem (45) dan Sulastri (44), dua pemijat sekaligus.Tragisnya, Hilal justru menjadi tewas dalam kamar 425 Mega Hotel, Nagoya, Batam
BACA JUGA: Polisi Batam Temui Pemerkosa Berantai Codet
Yang jelas, Hilal tewas tanpa sehelai benangpun di dalam toilet kamar hotel tersebut.Kuat dugaan, Hilal wafat karena serangan jantung
BACA JUGA: Pemerkosa Berantai Dibekuk di Cikarang
"Nama obatnya Varmoten 20 mg dan Simvastatin 10 mg milik korban," ujar Kapolsek Lubukbaja AKP Didik Erfianto, di Mapolsek Lubukbaja, Selasa (18/5)Menurut Didik, Hilal mendatangi kamar sewaan Kartiem untuk pijat beberapa menit sebelum ditemukan tewasKeduanya saling kenal melalui rubrik iklan di salah satu surat kabar terbitan BatamKorban lalu menelpon Kartiem untuk dipijatKartiem kemudian memintanya mendatangi kamar 425 di lantai empat hotel tersebut.
Belum dapat dipastikan apakah korban tewas usai dipijat atau sebelumnyaNamun dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, kata Didik, korban yang tanpa busana itu masuk ke kamar mandi untuk buang air kecil.
Beberapa menit setelah buang air, Kartiem kaget mendapati kakek kelahiran Tanjungbalai Asahan itu telah terlentang di atas toilet dalam kondisi kaku.
Panik, Kartiem lalu berteriak memanggil Yunifati Zega (39), sekuriti hotelIa meminta melaporkan hal itu ke polisi"Tidak ditemukan adanya tanda kekerasan atau tindak kriminal lainnyaKita masih tunggu hasil visum," ujar Didik.
Dijelaskannya, selain ditemukannya dua bungkus obat di atas, polisi juga menemukan sejumlah barang milik korban, yakni dua unit HP merek Nokia, beberapa kartu ATM, KTP, SIM C dan A serta beberapa lembaran uang Rp50 ribu, 20 Dollar singapura serta 50 Ringgit Malaysia(spt/cr2/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perampokan Tol Jati Asih, Rp. 200 Juta Melayang
Redaktur : Tim Redaksi