Booming, Bisnis Memperbaiki Frame Buatan Merek Lain

Minggu, 17 November 2013 – 03:47 WIB
INOVATOR: Azrul Ananda bersama Craig Calfee, pembuat sepeda full karbon pertama di dunia, di bengkel Calfee Design di La Selva Beach, California. (JAWA POS PHOTO)

jpnn.com - Craig Calfee kini tidak hanya dikenal lewat karya-karyanya yang melegenda. Bisnis perbaikan frame kini meledak. Ribuan sepeda karbon rusak telah dia selamatkan!

AZRUL ANANDA, La Selva Beach, California

BACA JUGA: Dulunya Pematung yang Tidak Pernah Lulus Kuliah

Nama perusahaan awal Craig Calfee dulu adalah Carbon Frames. Tempatnya pindah-pindah, dari San Francisco ke Santa Cruz, lalu ke tempat yang sekarang di La Selva Beach.

Total, ada 40-an orang bekerja di Calfee Design. Bagi yang berminat, sepeda-sepeda buatannya bisa dibeli dengan merek “Calfee.” Ada berbagai jenis, mulai road bike, mountain bike (MTB), tandem segala model, dan lain-lain. Ada yang ukuran stok tinggal beli, ada yang full custom sesuai kebutuhan ukuran khusus pembeli.

BACA JUGA: Ratih Asmana Ningrum, Peneliti Protein Antikanker sehingga Murah dan Mudah

Calfee bilang, sebenarnya pembeli tidak harus memesan sepeda ukuran custom. Ukuran stok sebenarnya sudah lebih dari cukup. Tinggal menyesuaikan panjang stem atau komponen tambahan lain.

“Sebenarnya, hanya 12 persen orang membutuhkan ukuran custom. Mayoritas sudah akan terpenuhi dengan ukuran-ukuran stok yang disiapkan produsen,” ujarnya.

BACA JUGA: M Rizki Ramadhan, Bocah Genius Menguasai Empat Bahasa Asing

Dalam hal pembuatan dan penjualan frame atau sepeda, Calfee sebenarnya bukanlah produsen dalam volume besar. “Setahun, kami membuat sekitar 200 frame,” ungkap Calfee.

Bukan angka yang banyak, tapi mengingat setiap frame Calfee harganya sekitar USD 5.000 (sekitar Rp 55 juta), dan full bike harganya mencapai lebih dari Rp 120 juta, angka akhirnya lumayan besar.

Menurut Calfee, yang paling laku sekarang adalah sepeda tandem. Dia mampu membuat sepeda tandem yang benar-benar pas untuk pembeli dan partner bersepedanya, dengan bahan karbon dan inovasi-inovasi khusus (misalnya tandem karbon yang bisa dilepas-lepas dan masuk koper).

“Saya rasa orang mengakui kami sebagai pembuat sepeda tandem terbaik di dunia,” ucapnya bangga.

Kalau ingin memesan frame atau sepeda dari Calfee, butuh waktu beberapa pekan untuk pembuatannya. Itu setelah proses konsultasi yang bisa sangat mendetail.

***
Di luar membuat sepeda, bisnisnya yang paling booming sekarang adalah perbaikan frame karbon. “Sekitar sepertiga pemasukan kami datang dari perbaikan karbon. Tapi separo lebih personel kami bekerja di departemen tersebut,” jelasnya.

Di salah satu sisi bengkel Calfee, memang terdapat sederetan frame merek-merek terkenal. Semuanya sedang dalam proses perbaikan, menunggu perbaikan, atau sudah selesai diperbaiki dan siap dikirim kembali ke pemiliknya.

Banyak frame paling terkenal diperbaiki di sana. Terlihat sejumlah Specialized S-Works Tarmac SL4, Pinarello Dogma 65.1 Think 2, Cannondale SuperSix Evo, Cervelo R5, dan Trek Madone. Masing-masing frame tersebut adalah andalan produsennya!
Bisnis perbaikan ini dimulai Calfee pada 2000. Tapi waktu itu dia tidak menseriusinya.

“Bisnis perbaikan ini membesar ketika para produsen mulai mengarah ke desain frame yang ringan. Membuat tabung-tabung karbonnya lebih besar, tapi dengan dinding lebih tipis. Lebih mudah patah atau rusak ketika tabrakan atau terbentur,” terang Calfee.

Sang inovator pun memutuskan untuk terus membesarkan bisnis perbaikan ini. “Kalau tak mampu mengalahkan merek-merek besar, mengapa tidak memperbaikinya?” ucapnya lantas tersenyum.

Sejauh ini, Calfee mengaku telah memperbaiki lebih dari 5.000 frame, dikirim dari berbagai penjuru dunia. Biaya perbaikan macam-macam, mulai USD 150 sampai lebih dari USD 1.000, tergantung kerusakan dan tingkat kesulitan.

Angka itu tidaklah mahal kalau dibandingkan dengan biaya membeli frame baru, yang bisa mencapai USD 5.000 atau lebih!
Michael Moore, manager sales Calfee, mengaku sering takjub dengan frame-frame yang dikirim untuk diperbaiki di bengkelnya. “Merek-merek yang selama ini hanya saya baca di majalah, yang harganya sangat mahal, dikirim ke sini untuk diperbaiki!” ujarnya.

Hebatnya, ada merek –namanya tidak akan disebut di sini-- bahkan memilih Calfee sebagai andalan untuk perbaikan. Khususnya ketika harus memenuhi jaminan garansi. “Merek ini tidak punya pabrik sendiri, jadi butuh kami untuk perbaikan,” kata Calfee.

Hebatnya lagi, sejumlah tim balap, atau pembalap, mengandalkan Calfee untuk “menguatkan” frame yang mereka gunakan. Setelah mendapatkan frame dari sponsor, tim atau pembalap itu lantas mengirimkannya ke Calfee, untuk menambahkan lapisan karbon pada bagian-bagian tertentu.

Tujuannya untuk membuat bagian-bagian tertentu itu lebih kuat dan kaku. Atau sekadar untuk membuat seluruh bagian sepeda lebih kaku lagi. Frame-frame tersebut lantas dicat lagi seperti aslinya. Orang tidak akan tahu kalau frame tersebut sudah “dikuatkan.”

Bukan hanya frame, komponen apa pun, kalau terbuat dari karbon, Calfee bisa memperbaiki, memperkuat, atau memodifikasinya! “Merek apa pun, seperti apa pun bentuknya, kami punya cetakannya,” tegasnya.

Calfee menjamin performa frame setelah diperbaiki tidak akan berbeda, dan dia memberi garansi sepuluh tahun atas segala perbaikan yang dia lakukan.

Calfee lantas mengajak penulis ke lantai atas bagian belakang bengkelnya. Di sana, kembali berjajar puluhan frame yang telah diperbaiki. Rupanya, sebagian di antaranya adalah frame yang telah di-“abandoned.” Maksudnya, tak pernah diambil lagi oleh pemiliknya.

Oleh Calfee, frame-frame tersebut dijual lagi dengan harga sangat murah. Tinggal buka situs resminya, dan kita bisa menemukan frame-frame tersebut dengan harga hanya ratusan dollar, di kisaran Rp 6 juta per buah. Ada merek Specialized, Orbea, Ridley, dan lain-lain.

***
Calfee lantas mengajak keliling bagian lain bengkelnya. Menunjukkan jig atau alat penata pembuatan frame karbon. Pada dasarnya, tabung-tabung karbon yang panjangnya sesuai spesifikasi disambung-sambung memakai socket (seperti menyambung-nyambung pipa PVC).

Tampak pula beberapa frame dari bambu, yang disambung-sambung memakai “ikatan” karbon. Calfee mengambil gulungan “tali” karbon, memotong beberapa centimeter, lalu menyerahkan kepada penulis sebagai “suvenir.”

“Tali” karbon itu diameternya hanya sekitar 1 cm, berwarna hitam.

“Tebak, ada berapa helai karbon di dalamnya?” tanya Calfee.

Penulis bingung menjawab, Calfee pun menjelaskannya: “Seorang manusia, di kepalanya, mungkin punya sekitar 50 ribu helai rambut. Dalam tali karbon kecil ini, juga ada sekitar 50 ribu helai karbon! Bayangkan betapa tipis, dan betapa kuatnya karbon ini!”

Bambu juga tidak harus diikat dengan karbon. Calfee menunjukkan sebuah kotak berisikan sabut-sabut alami (hemp), yang diimpor dari Tiongkok.

Calfee lantas menunjukkan sebuah frame terbuat dari kayu. Dia menegaskan, pada intinya, dia bisa membuat frame dari bahan apa saja!

Bahkan, Calfee ingin mengajari orang untuk membuat sendiri sepeda masing-masing. Tidak harus membeli atau memesan. Calfee sering keliling dunia untuk mengajari orang-orang bagaimana membuat sepeda. Baik untuk kebutuhan transportasi sendiri maupun untuk dijual.

Misalnya saat ke Afrika. Calfee mengajari orang di sana untuk membuat sepeda, untuk kebutuhan sehari-hari. Dia menunjukkan sebuah frame dari bambu, yang dibuat oleh didikannya di Uganda. Merek yang tertulis di frame tersebut: “Booganda.”

Salah satu impian Calfee juga membuat paket (kit) yang bisa memandu orang membuat frame-nya sendiri dari bahan apa pun (do it yourself). Kit itu terdiri atas alat-alat pengukur, panduan, dan barang-barang lain yang dibutuhkan untuk membuat frame sendiri.

Contoh/prototipe dari kit tersebut kini sudah ada di bengkelnya.

***
Sebagai orang yang kaya ide dan sering berinovasi, apa lagi karya Calfee yang dia prediksi sebagai masa depan sepeda?

Craig Calfee mengambil sebuah road bike putih, yang dia namai “Manta.” Kata Calfee, Manta adalah karya termutakhirnya, menggantikan road bike andalan sebelumnya, Dragonfly.

Apa keistimewaan Manta? Ini adalah road bike yang memakai suspensi kecil di bagian belakangnya. Letaknya di belakang seatpost, menghubungkan top tube dengan seat stay.
    
Suspensi itu memakai per kecil yang terbungkus di dalam karbon, dan bisa bergerak naik turun sekitar 1 cm. Tujuannya bukan sekadar untuk melunakkan sepeda supaya nyaman. Melainkan untuk meningkatkan traction (daya lekat) pada bagian ban belakang.

“Kalau traksi lebih baik, maka semakin sedikit energi yang dipakai pengendara terbuang. Menanjak pun jadi lebih cepat, descend (turunan) jadi lebih stabil, dan tentu saja pengendara merasa lebih nyaman,” tutur Calfee.

Sama seperti soal sepeda karbon di Tour de France, Calfee dengan lantang memprediksi semua sepeda balap masa depan akan memakai suspensi!

Beberapa frame merek terkenal, seperti Trek Domane, Specialized Roubaix, dan Cannondale Synapse, sudah memakai teknologi atau desain khusus yang dirancang untuk membantu meredam kejut. Tapi, kata Calfee, mereka itu baru berada di jalan yang benar. Masa depannya adalah memakai suspensi beneran.

Calfee lantas mengambil contoh arena balap motor. “Di balap motor, mekanik atau engineer yang paling penting adalah yang menyetel bagian suspensi. Nantinya balap sepeda juga sama,” ucapnya.

Sepeda Manta yang ada di bengkel itu adalah size 56, terlalu besar untuk ukuran penulis. Tapi Calfee tetap meminta penulis menjajalnya, bahkan menjajalnya di jalanan berkerikil tak jauh dari bengkel.

Rasanya memang beda. Ketika dihantamkan ke polisi tidur, bagian depan bereaksi seperti sepeda lain. Tapi bagian belakangnya mampu meredam kejut. Memang, penulis tidak menjajal secara total, di jalanan naik atau turun, tapi sensasinya sudah bisa didapatkan.

Menurut Calfee, Manta masih dalam tahap penyempurnaan. Dan baru ada beberapa yang dipesan orang (belum ada sepuluh). Tapi rasanya sudah tidak sabar menunggu hingga beberapa tahun ke depan.

Ketika kelak prediksi Calfee kembali menjadi kenyataan, dan semua sepeda balap di Tour de France mamakai suspensi, maka nama Calfee akan semakin melegenda… (***)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pegang Teguh Tradisi Tidak Merokok dan Minum Miras


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler