jpnn.com - JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) semakin yakin bisa kembali meraih aset di kawasan Gang Buntu, Medan, Sumatra Utara. Keyakinan itu muncul setelah Kejaksaan Agung menahan Direktur PT Arga Citra Kharisma, Handoko Lie. Sedang dua orang mantan Walikota Medan Abdillah dan Ruhudman sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Handoko Lie ditahan terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi pengalihan tanah milik KAI menjadi Hak Pengelolaan (HPL) Pemda Tingkat II Medan Tahun 1982.
BACA JUGA: Rasio Investasi Industri Makanan dan Minuman Tembus 46 Persen
Selain itu, ada pula kasus penerbitan Hak Guna Bangunan (HGB) tahun 1994, pengalihan HGB tahun 2004 dan perpanjangan HGB 2011.
"Kami menyambut baik atas keputusan dari Kejagung. Ini bisa menjadi titik terang bagi kami (KAI-red) untuk mengambil alih aset milik perseroan di Gang Buntu," ujar Executive Vice President Non Aset Railway KAI, Ahmad Najib saat menggelar jumpa pers di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (8/4).
BACA JUGA: Kimia Farma Bagikan Dividen Rp 46,924 Miliar
Najib menjelaskan, sengketa berawal dari rencana KAI untuk membangun perumahan karyawan dan fasilitas umum di atas lahan Gang Buntu dengan mengandeng PT ACK. Namun lambat laun terjadi masalah terkait lahan.
Pasalnya, PT ACK justru mengkalim tanah selusas 7,3 hektar tersebut milik mereka. Sampai saat ini, di atas lahan tersebut telah berdiri berbagai macam fasilitas publik. Mulai dari Rumah Sakit hingga tempat perbelanjaan. Padahal, rencananya lahan tersebut akan digunakan oleh KAI untuk pengembangan Stasiun Medan.
BACA JUGA: Dukung Sejuta Rumah, BTN Bantu Pengadaan Lahan
Najib juga mengingatkan agar pihak-pihak yang masih menguasai aset tanah milik KAI segera mengembalikan kepada negara. KAI, kata Najib, tak mau menggunakan kekerasan untuk merebut aset di Gang Buntu.
"Kami tidak ingin menyakit pihak-pihak lain yang bersengketa. Kami ingin mengambil aset dengan cara baik-baik. Aset yang diklaim PT ACK sudah jelas milik KAI walapun sudah dibangun oleh mereka menjadi pusat perbelanjaan dan sebagainya," tandasnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejuta Rumah Sekaligus Kurangi Kawasan Kumuh
Redaktur : Tim Redaksi