Bos Baru BEI Fokus Edukasi Investasi

Senin, 25 Juni 2018 – 10:52 WIB
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Dery Ridwansah/JPC/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Bos baru PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi akan membawa pasar modal menjadi pilihan investasi bagi masyarakat.

Kebijakan yang diterapkan pada intinya masih berpusat pada edukasi, sosialisasi, dan pendalaman pasar keuangan.

BACA JUGA: Iklim Investasi Bagus, 4.343 Izin Usaha Masuk

Menurut Inarno, sejauh ini bursa sudah sangat baik. Hal itu terlihat dari infrastruktur, jumlah emiten, jumlah investor, frekuensi perdagangan, dan dana investor domestik di pasar modal.

”Ke depan kami melakukan pendalaman pasar, produk, likuiditas, investor. Kami tingkatkan semuanya,” ujar Inarno, Minggu (24/6).

BACA JUGA: Lakukan IPO, Emiten-Emiten Baru Kantongi Rp 7,5 Triliun

Inarno menyatakan tidak bisa bekerja sendiri. Selain dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BEI harus bekerja bersama self regulatory organizations (SRO) lain.

Yakni PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

BACA JUGA: Investor Tertarik Berinvestasi di Batam Lantaran Status FTZ

Pria 55 tahun itu menambahkan, bursa akan berfokus pada likuiditas.

Mengenai market, hal itu lebih banyak dipengaruhi sentimen dan berada di luar kuasa bursa.

Yang penting, harus semakin banyak investor yang mau masuk ke bursa.

Meski telah ditunjuk OJK sebagai direktur utama BEI menggantikan Tito Sulistio, Inarno harus menunggu rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) bursa.

Rencananya, rapat diselenggarakan pada Jumat (29/6). Sebelumnya, RUPST KPEI juga mengangkat pimpinan baru, yakni Sunandar.

Dia menggantikan Hasan Fawzi yang kini ditunjuk OJK sebagai direktur pengembangan BEI.

Inarno kini masih menjabat presiden komisaris CIMB Sekuritas.

Mantan presiden direktur KPEI itu juga pernah menjabat presiden komisaris Maybank Kim Eng Sekuritas.

Pria asal Jogjakarta tersebut akan memimpin BEI hingga 2021.

Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi mengatakan, pimpinan bursa yang baru harus menjadi sosok yang baik dan mampu menggalang investor sebanyak-banyaknya.

’’Kemudian, dia juga harus menarik kepercayaan investor dalam dan luar negeri. Juga mampu bekerja bersama SRO, OJK, dan berkoordinasi serta menambah minat perusahaan agar mau menjadi perusahaan terbuka,’’ papar Friderica. (rin/c7/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor India Berminat Buka Investasi Pertahanan Indonesia


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler