Bos Blue Star Meninggal Dunia, Sempat Pengin Kelapa Muda

Jumat, 12 Maret 2021 – 10:38 WIB
Petugas inafis Polrestabes Semarang melakukan olah tempat kejadian perkara. (M Haryanto/Jawa Pos Radar Semarang)

jpnn.com, SEMARANG - Polisi belum menuntaskan kasus kematian bos dari bus pariwisata Blue Star.

Korban ditemukan tak bernyawa di dalam ruangan kerjanya di Jalan Ahmad Yani Semarang Kamis (11/3).

BACA JUGA: Bus Pariwisata Masuk Jurang di Sumedang, Ini Penjelasan Kapolres AKBP Eko Prasetyo

Kapolsek Semarang Selatan Kompol Untung Kistopo bersama anggotanya sudah mendatangi lokasi memintai keterangan sejumlah saksi.

"Korban ditemukan meninggal di bawah meja. Dia salah satu pemilik usaha ini. Jadi ada delapan bersaudara, dia yang kelima,” katanya seperti dikutip dari Radar Semarang.

BACA JUGA: Polrestabes Semarang Tangkap Perampas Uang Toko Emas Sebanyak Rp 429 Juta

Kompol Untung menjelaskan, korban ditemukan meninggal dengan mengenakan celana pendek, berpakaian kaus oblong.

Dari keterangan kerabat korban, bos Blue Star itu datang ke Semarang pada Senin (8/3) lalu.
“Mulutnya tidak berbusa, juga tidak ada tanda-tanda mengarah ke penganiayaan. Dibawa ke RSUP dr Kariadi, divisum dulu,” kata Untung.

BACA JUGA: Pembunuh Wanita dalam Lemari Hotel di Semarang Ditangkap, Tak Disangka

Salah satu saksi Didi, pengemudi ojek online yang kerap mangkal di sekitaran depan Blue Star, mengatakan, pada Kamis (11/3) pagi korban sempat berkomunikasi dengan karyawannya yang bernama Kariyadi.

"Pagi itu mengeluh sesak napas dan bilang seperti keracunan obat nyamuk. Minta dibelikan degan (kelapa muda) hijau sama Kariyadi (karyawan Blue Star). Sudah dibelikan dan diminum,” ungkapnya.

Didi juga sempat melihat korban meminjam sepeda motor pedagang nasi kucing yang kerap berjualan di depan sekitaran Blue Star.

Informasi yang didapat, korban mengendarai sepeda motor sendirian menuju Jalan Pandanaran membeli sesuatu.

"Datang lagi bawa camilan. Kemudian masuk ke dalam. Dia kalau datang dari Jakarta memang tidurnya di sini. Datang ke Semarang sebulan sekali,” pungkasnya. (mha/bas)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler