Bos Consina Membongkar Rahasia Agar UMKM Bertahan hingga 'Naik Kelas'

Selasa, 28 Juni 2022 – 18:24 WIB
CEO PT Consina Segara Alam Disyon Toba membagikan tips agar UMKM bertahan dalam mengelola bisnis hingga naik kelas. Foto: Tangkapan layar Webinar UMKM Naik kelas

jpnn.com, JAKARTA - CEO PT Consina Segara Alam Disyon Toba membagikan tips agar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa bertahan dalam mengelola bisnis hingga naik kelas.

Menurutnya, UMKM harus memiliki kreativitas, inovasi, dan diversifikasi karena kunci utama dari bisnis yang dijalani.

BACA JUGA: Bea Cukai Gelar UMKM Week 2022 di Berbagai Daerah, Catat Waktunya

"Saat ini, orang dengan mudah melihat di internet. Melihat di luar apa yang paling menjadi model, tren, warna, desain. Itu tantangan kita dengan menyediakan produk lokal," ungkap Disyon dalam webinar dengan tema "UMKM Baik Kelas, Bagaimana Caranya", Selasa (28/6).

Dia menyebut bukan arti meniru, tetapi produk dibuat harus disesuaikan dengan karakter orang Indonesia.

BACA JUGA: Bantu UMK, BSN Siap Berkolaborasi dengan LKPP

"Karena banyak penyesuaian produk yang tidak bisa kita samakan," kata Disyon.

Disyon menyebut dari produk-produk yang tengah naik daun itu, Consina memperbarui dengan warna, desain yang disesuaikan dengan karakter musim di Indonesia.

BACA JUGA: Ini Brand UMKM Lokal Pertama yang Berkolaborasi dengan PUBG Mobile

"Kebetulan permintaan pelanggan banyak. Dulu kami produksi tas. Lama-lama pelanggan minta jaket, celana, topi, jam tangan, kacamata, kaos kaki, sepatu, sendal, ikat pinggang, waduh banyak sekali. Itu menjadi tantangan sendiri," ujar dia.

Disyon mengakui brand Consina besar karena diversifikasi dan inovasi sehinga tidak ditinggalkan pelanggannya.

Consina tetap menjadi brand kesayangan meski merek luar negeri mengeluarkan produk terbaru. Pelanggan Consina mencari tahu apakah Consina sudah mengeluarkan produk baru juga.

"Menciptakan hal-hal baru selain kita sendiri menciptakan tren. Kita juga berusaha apa nih tren, apa nih orang Indonesia maunya gaya apa trekking-nya, backpacker-nya gimana, dan lainnya,"

Cara lain untuk produk Consina naik kelas adalah dengan strategi marketing. Awal Consina memulai bisnis, pemasaran dilakukan dengan cara mengikuti acara, sponsor, dan aktif dalam kegiatan naik gunung sesuai karakter produk Consina.

Strategi tersebut saat ini didiversifikasi dengan media sosial. Kegiatan Consina yang teragenda akan dibagikan di media sosial. Consina juga mengikuti tren pelanggan di kelas menengah ke atas yang peduli dengan energi hijau dan kepedulian lingkungan.

"Produk mengusung ke situ. Kami support, terutama anak-anak muda, kami punya pelanggan loyal. Misalkan ts, banyak kantong dan tali. Itu kalau dipakai baru sadar fungsinya, oh ini untuk sepatu, laptop, dan lainnya. Kami ikut mengurangi plastik. Kami dukung apa yang dicanangkan pemerintah sebagai bagian dari kampanye marketing produk," kata Dyson.

Pendiri Nion Adit Yara mengatakan dalam berbisnis yang perlu diperhatikan adalah proses. Oleh karena itu, output didasari dengan proses yang berjalan.

"Makin berproses, capek, semakin detil, mengulik, meriset yang panjang, makin kita mengeksekusi dengan baik, otomatis hasil akan mengikuti. Baik hasil bagus banget atau hasil tidak sesuai ekspektasi. Dalam proses, kita juga perlu berdoa. Karena doanya nanti akan menghasilkan seperti A, B, C, dan D," kata Adit. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler